Diduga lakukan pemerasan, oknum TP2TPA Kota Batu dan oknum wartawan ditangkap 

Elshinta.com - Polres Batu, Malang, Jawa Timur mengungkap kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh seorang petugas Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (TP2TPA) Kota Batu dan oknum wartawan media online dalam operasi tangkap tangan atau OTT.

Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata mengungkapkan tertangkapnya pelaku bermula dari laporan pengurus pondok pesantren yang kasus pencabulnya tengah ditangani pihak Polres Batu.

“Semula kedua tersangka FA yang merupakan petugas TP2TPA dan YLA (oknum wartawan) media online menegosiasi pengurus pendok dan meminta Rp40 juta, kemudian diberi dan dibagi pada 3 orang yaitu FA, YLA dan F selaku pengacara. Dari penjelasan pengurus uang tersebut digunakan untuk negosiasi dan diberikan pada sejumlah media dengan maksud untuk menutup kasus tersebut dan yang Rp40 juta diberikan di salah satu cafe di Kota Batu,” ungkap Andi.

Setelah itu FA dan YLA meminta uang dengan total Rp340 juta yang dibagi dalam dua tahap.

“Pertama Rp150 juta dan sisanya diberikan nanti. Kemudian disepakati bertemu di salah satu cafe. Sebelumnya pengurus Ponpes merasa jadi korban pemerasan kemudian lapor ke Polres dan ditindaklanjuti dengan operasi tangkap tangan (OTT) dimana berhasil diamankan uang Rp150 juta,” jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, A Haris Sugiharto, Selasa (18/2).

Atas kejadian ini polisi juga tengah mendalami aliran dana ke sejumlah media seperti pengakuan tersangka YLA dan telah ditangani oleh Satreskrim Polres Batu.