Pembangunan fasilitas olahraga di Solo: Progres dan kebijakan tarif baru

Elshinta.com - Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Solo, Rini Kusumandari, memberikan penjelasan terkait progres pembangunan sejumlah fasilitas olahraga di kompleks Manahan serta kebijakan tarif retribusi yang baru.

Rini menyebutkan bahwa pembangunan indoor Manahan masih dalam tahap penguatan struktur. "Proses penguatan membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Videotron belum bisa dipasang karena harus menunggu pemasangan sirip-sirip penguat terlebih dahulu," jelasnya.

Setelah penguatan selesai, videotron akan dipasang. Selain itu, proses pengerjaan lantai (garao herculen) juga memakan waktu hampir sebulan karena harus menunggu hingga benar-benar kering.

Untuk pembangunan kolam renang, Rini mengungkapkan bahwa proyek ini membutuhkan anggaran tambahan. "Kami sudah mengusulkan dana, semoga ada sisa dari proyek UEA atau sumber dana lainnya. Harapannya, tahun ini dana bisa turun," ujarnya, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Agung Santoso.

Jika dana tersedia, pembangunan akan difokuskan pada penyelesaian tribun, ruang ganti, toilet, serta perbaikan kolam renang loncat indah agar tidak terjadi kebocoran air.

Dinas Pemuda dan Olahraga juga sedang mengkaji kebijakan tarif retribusi untuk sarana olahraga.

"Kami tidak menurunkan tarif, tetapi memberikan tarif berbeda untuk non-profesional, seperti SSB (Sekolah Sepak Bola) atau fan klub kelurahan," kata Rini.

Kebijakan ini bertujuan agar masyarakat non-profesional dapat menikmati fasilitas olahraga dengan harga lebih terjangkau. Namun, tarif ini hanya berlaku untuk lapangan, kecuali Stadion Sriwedari dan Stadion Manahan yang tetap mengikuti tarif regulasi.

Rini juga menyampaikan rencana pemberian jadwal gratis untuk lapangan tipe C dan B setiap hari Rabu. "Kami akan berkoordinasi dengan kelurahan untuk menentukan siapa yang berhak mendapatkan jadwal gratis. Ini karena permintaan sangat banyak," jelasnya.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk turut merawat fasilitas yang digunakan.

"Pakai boleh, tetapi harus dirawat. Kami juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang hal itu," tambahnya.