Banjir dan longsor di Sukabumi, 1 warga meninggal 7 dilaporkan hilang
Musibah banjir dan longsor melanda 18 kecamatan di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat usai hujan deras yang mengguyur sejak Kamis sore sekitar pukul 17.00. Musibah ini mengakibatkan 1 warga meninggal dunia dan 7 warga dilaporkan hilang, 3 diantaranya tertimbun longsor.

Elshinta.com - Musibah banjir dan longsor melanda 18 kecamatan di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat usai hujan deras yang mengguyur sejak Kamis (6/2/2025) sore sekitar pukul 17.00 Wib. Musibah ini mengakibatkan 1 warga meninggal dunia dan 7 warga dilaporkan hilang, 3 diantaranya tertimbun longsor.
Kepala Pos SAR Sukabumi Suryo Adiyanto menjelaskan 3 warga tertimbun longsor di kecamatan Lengkong merupakan 1 keluarga. Menurutnya dampak dari musibah ini lebih besar dari musibah sebelumnya.
"Musibah longsor terjadi pukul 23.00 WIB, longsor menimpa 4 rumah warga. Tim Sar akan melanjutkan pencarian menggunakan alat berat untuk mengikis bagian tanah longsor," ujar Suryo Adianto dalam wawancara di Radio Elshinta Edisi Pagi Jumat (7/2/2025).
Suryo menjelaskan ketinggian banjir mencapai 1 meter dan pagi ini berangsur surut. Namun masih menyisakan material longsor sehingga memutus akses jalan ke sejumlah lokasi diantaranya ke Kecamatan Simpenan.
"Ketinggian timbunan material longsor antara 3-10 meter, dan alat berat sedang dalam perjalanan ke lokasi," ucap Suryo.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena mengatakan Pemerintah Kabupaten Sukaumi menetapkan status Siaga Darurat dalam musibah banjir bandang dan longsor.
Deden menjelaskan sebanyak 18 kecamatan terdampak banjir di Kabupaten Sukabumi. Tim SAR gabungan sejak semalam terus melakukan pencarian 7 korban yang dilaporkan hilang di lokasi terpisah. Banjir bandang di Pelabuhan Ratu menyebabkan akses jalan dari Cibadak ke Pelabuhan Ratu terputus.
"Sampai saat ini 7 korban dinyatakan hilang akibat tertimbun longsor maupun hanyut terseret banjir. 1 korban tertimbun longsor telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Kecamatan Simpenan," jelas Deden dalam wawancara Edisi Pagi Radio Elshinta Jumat 7/2/2026.
Deden menambahkan di Kecamatan Lengkong masih dilakukan pengerukan dan pencarian korban. Banjir bandang menerjang jembatan satu-satunya menuju Geopark (kawasan wisata Unesco Global Geopark) sehingga terputus, sementara jembatan alternatif yang ada juga terbawa arus banjir. Selain itu banjir juga menyebabkan jalan menuju Ciletuh dari Simpenan terputus.
"Ketinggian banjir sempat mencapai atap rumah dan sampai pagi ini intensitas hujan masih turun naik. Harapannya hujannya berhenti sehingga evakuasi bisa dilakukan," harap Deden.(Sus/Nak)