Top
Begin typing your search above and press return to search.

DTSEN akan dipakai untuk penyaluran zakat

Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang sudah difinalisasi dan kini memasuki tahapan uji petik ke depan juga akan digunakan sebagai acuan penyaluran zakat oleh Baznas

DTSEN akan dipakai untuk penyaluran zakat
X
Foto : HUmas Kemensos RI

Elshinta.com - Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang sudah difinalisasi dan kini memasuki tahapan uji petik ke depan juga akan digunakan sebagai acuan penyaluran zakat oleh Baznas.

Hal ini terungkap dalam Rapat Konsolidasi Penanganan Kemiskinan Ekstrem di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kamis (13/3/2025).

Dalam kesempatan ini Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan DTSEN merupakan sumber data yang sangat kaya dan akurat untuk mendukung efektivitas program bantuan sosial dan pemberdayaan maupun penyaluran dana umat.

“DTSEN ini sungguh merupakan data yang sangat kaya yang kita bisa manfaatkan untuk berbagai hal dan Insya Allah akan lebih akurat,” kata Gus Ipul.

Ke depan pemerintah akan mengonsolidasikan pundi-pundi dana umat seperti yang ada di Baznas agar fokus digunakan untuk penanggulangan kemiskinan. Secara teknis, Baznas maupun lembaga filantropi lainnya akan tetap bekerja secara independen. Namun dalam hal penyaluran zakat serta bantuan lain, akan diarahkan menggunakan DTSEN sehingga betul-betul sampai ke tangan fakir miskin.

Soal akurasi DTSEN, Gus Ipul menegaskan berani menjamin lantaran akan dimutakhirkan secara berkala baik melalui metode formal maupun partisipatif. Pemutakhiran wajib dilakukan karena data kependudukan bersifat dinamis.

Gus Ipul menambahkan upaya pengentasan kemiskinan tak cukup hanya memenuhi aspek material. Aspek spiritual dan dan sosial juga harus dipenuhi. Menurutnya, kontribusi spiritual, dalam hal ini melalui lembaga zakat, merupakan salah satu sarana untuk memotivasi masyarakat agar bangkit dan mengambil peran di masa mendatang.

“Kita harus mulai mengikutkan ajaran-ajaran agama dalam rangka untuk memotivasi masyarakat, keluarga miskin misalnya, untuk bisa lebih bangkit dan lebih berperan di masa-masa yang akan datang,” katanya.

Penulis : Hutomo Budi

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire