Legislator DIY minta waspadai bencana hidrometeorologi dan Merapi pada masa lebaran
Pada masa lebaran Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu tempat favorit untuk libur lebaran. Sehingga selain warga yang bersilaturahmi ke keluarga saat berlebaran juga banyak dikunjungi para wisatawan. Diprediksi akan ada 6 juta pemudik yang masuk di D.I.Yogyakarta.

Elshinta.com - Pada masa lebaran Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu tempat favorit untuk libur lebaran. Sehingga selain warga yang bersilaturahmi ke keluarga saat berlebaran juga banyak dikunjungi para wisatawan. Diprediksi akan ada 6 juta pemudik yang masuk di D.I.Yogyakarta.
Ketua komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mengatakan karena di Yogyakarta itu selain ada arus mudik atau yang datang juga ada yang pergi meninggalkan Yogyakarta saat lebaran seperti mahasiswa, pelajar dan pekerja. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus serius dalam mempersiapkan berbagai mitigasi terutama mitigasi bencana.
"Yang pertama saat sedang terjadi darurat hidrometeorologi dan juga status Merapi yang sewaktu-waktu bisa erupsi," ujar Eko Suwanto pada diskusi 'Strategi Pengelolaan Ketertiban Umum di Masa Mudik Dan Perayaan Idul Fitri di Tasneem & Convention, Jl Brigjen Katamso Yogyakarta, Rabu (19/03/2025).
Gunung Merapi saat ini berada di level 3 atau level siaga. Sehingga harus dipastikan agar 7 KM dari puncak Merapi agar clear dari aktivitas masyarakat. Hal ini untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi erupsi di Merapi.
"Jangan sampai nanti pas ada erupsi kemudian disitu ada aktivitas warga," imbuhnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Kamis (20/3).
Eko mengatakan pada masa lebaran diharapkan pariwisata DIY semakin tumbuh dan menjadi rejeki bagi warganya. Dunia pariwisata masih menjadi harapan untuk berkembang yang mampu menyejahterakan masyarakat.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, mengatakan bahwa pada libur Idul Fitri wilayah DIY masih dalam keadaan siaga darurat hidrometeorologi. Sampai dengan tanggal 8 April nanti masih dalam status siaga darurat hidrometeorologi. Bahkan saat mudik merupakan puncak musim hujan. Perlu diwaspadai bencana longsor, angin kencang dan lain sebagainya.
"Bukan berarti kita tidak boleh mudik, tapi perlu mewaspadai, perlu memperhatikan tanda-tanda baik yang dikeluarkan BMKG, BPBD atau instansi terkait lainya," jelasnya.
Terkait dampak dari cuaca ekstrim ini semua wilayah berpotensi. Seperti terjadinya longsor perlu diwaspadai pada titik yang rawan longsor. Perlu waspada pada jalur-jalur mudik dan obyek wisata yang rawan terjadi longsor. Selain longsor juga perlu mewaspadai angin kencang dan banjir.
Sementara untuk kesiapan di Merapi telah disiagakan early warning system (EWS). Terdapat 36 EWS dari BPBD, 7 BPTKG, dan lainya. Sirine EWS akan berbunyi jika terjadi perubahan di puncak Merapi.