Top
Begin typing your search above and press return to search.

Pemkab Kudus siap angkat Parade Sewu Kupat jadi destinasi internasional

Parade Sewu Kupat 2025 kembali digelar dengan meriah di kawasan Taman Ria Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Pemkab Kudus siap angkat Parade Sewu Kupat jadi destinasi internasional
X
Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

Elshinta.com - Parade Sewu Kupat 2025 kembali digelar dengan meriah di kawasan Taman Ria Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Masyarakat tampak antusias menyambut tradisi kirab gunungan lepet, ketupat, dan hasil bumi tersebut. Atas keunikannya, tahun depan Bupati Kudus Sam'ani Intakoris berencana akan memecahkan rekor MURI terkait tradisi Sewu Kupat.

"Parade Sewu Kupat ini adalah warisan budaya tradisional yang harus terus dirawat. Tahun depan, Insyaallah kita pecahkan rekor MURI untuk Sewu Kupat," terangnya saat menghadiri Parade Sewu Kupat di Taman Ria Colo, Dawe, Senin (7/4).

Sam'ani menjelaskan Pemerintah Kabupaten Kudus selalu hadir, dan mendukung kegiatan. Bahkan, pihaknya akan mengangkat Parade Sewu Kupat sebagai destinasi wisata internasional. Dengan cara mengundang para duta besar untuk melihat langsung prosesi Sewu Kupat.

"Sewu Kupat adalah kebanggaan masyarakat Kabupaten Kudus, kearifan lokal yang sampai sekarang dilaksanakan. Tahun depan, kami akan mengundang duta besar untuk melihat langsung tradisi ini," lanjutnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Senin (7/4).

Sementara itu, Musthofa, salah seorang penggagas Parade Sewu Kupat sekaligus anggota DPR RI Komisi XI, menjelaskan Parade Sewu Kupat sudah berlangsung sejak 2007 dan dilaksanakan rutin setiap tahun.

"Pertama kami rintis Parade Sewu Kupat tahun 2007. Alhamdulillah berjalan sampai sekarang. Ini berkat dukungan panjenengan semua," ungkapnya.

Kepala Disbudpar Kudus, Mutrikah menjelaskan tandu yang membawa gunungan lepet, ketupat, dan hasil bumi melibatkan 18 desa di Kecamatan Dawe sekaligus warga RW di Desa Colo. "Ada 18 tandu dari desa dan ada juga dari RW di Desa Colo," urainya.

Terkait pemecahan rekor MURI tahun depan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Sebab, pemecahan rekor MURI membutuhkan komitmen masyarakat dari sembilan kecamatan. Pihaknya akan berfokus pada keunikan yakni tempat yang berada di sekitar makam Sunan Muria dan pemandangan indah di Desa Colo.

"Kami berencana akan menggelar lepet dan ketupat berjajar dari makam Sunan Muria hingga Taman Ria Colo. Pemandangan dan suasana yang ada di sini tidak dimiliki oleh daerah lain," pungkasnya.

Sementara itu usai acara gunungan ketupat, lepet dan hasil bumi menjadi rebutan warga yang hadir dalam Parade sewu kupat. Mereka tampak antusias berebut gunungan tersebut yang dipercaya membawa berkah.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire