Terima Wakil PM Malaysia, ini yang dibahas Wapres Gibran
Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, menerima kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri. Ahmad Zahid Bin Hamidi, di Istana Wapres, Jakarta, Senin (21/4/2025).
.jpeg)
Elshinta.com - Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, menerima kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri. Ahmad Zahid Bin Hamidi, di Istana Wapres, Jakarta, Senin (21/4/2025).
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan, bahwa kedua wakil pemimpin negara ini membahas kerja sama di bidang pengembangan industri halal.
“Kemudian juga kerjasama untuk industri halal, karena Indonesia dan Malaysia ini adalah masyarakat muslim yang terbesar di Asia Tenggara,” kata Pratikno dalam keterangan pers usai mendampingi Wapres.
Tak hanya itu, kata Pratikno, keduanya juga membaha kerja sama ekonomi, termasuk proyek strategis Kapal RoRo Batam–Johor yang dinilai mampu mempercepat arus logistik dan meningkatkan konektivitas masyarakat lintas batas.
“Peningkatan kerjasama ekonomi, terutama sekali kerjasama ekonomi di kawasan Batam dan Johor,” ujar Pratikno.
Di sektor minyak kelapa sawit, kedua negara juga sepakat untuk memperkuat kolaborasi melalui Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Sawit (CPOPC), hal ini dilakukan unuk memperluas akses pasar global.
“Kemudian juga kerjasama untuk kepentingan pertanian sawit, minyak sawit, karena sekali lagi Indonesia, Malaysia adalah produsen minyak sawit terbesar (dunia). Kemudian juga akan mengajak serta Malaysia, itu yang sedang dipikirkan,” ujar Pratikno.
Wapres juga mengajak Malaysia untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mendorong solusi damai dua negara serta kelancaran distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza.
“Dan tentu saja adalah kesepakatan mengenai bagaimana memberikan dukungan penuh kepada Palestina.” kata Pratikno.
Dalam ranah politik dan keamanan, kerja sama pengawasan wilayah perbatasan juga menjadi fokus penting, utamanya dalam menghadapi ancaman seperti terorisme, penyelundupan, narkotika, hingga praktik illegal fishing.
Dengan itu, kedua negara ini akan terus berkoordinasi secara berkelanjutan untuk memperkuat sistem pengawasan.
Penulis: Rizky Rian Saputra/Ter