MBG Di SMA 1 Kudus ditemukan ulat dan ayam basi

Elshinta.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan di SMA 1 Kudus Jawa Tengah menuai keluhan dari para siswa lantaran ditemukan adanya ulat dalam tumis kacang panjang, nasi yang masih belum matang serta ayam kecap yang berbau.

Wakil kepala sekolah Sulistyani mengatakan jika program makam siang gratis yang dikirim ke sekolahnya dilakukan oleh pihak Dani Katering selaku Dapur Sentra Produksi Pangan Gizi ( SPPG) yang berlokasi di Desa Jepang Pakis Kecamatan Jati kabupaten Kudus.

Dimana, program MBG yang mulai berjalan sejak tanggal 14 April 2025 ini menyasar untuk siswa kelas 10 dan 11 di SMA tersebut, dengan total siswa 823 orang. Sedangkan untuk siswa kelas 12 masih tahap pengajuan.

Menurut Sulis, pada hari pertama pelaksanaan banyak keluhan dari para siswa seperti ada ulat dalam tumis kacang, nasi tidak matang dan pengiriman terlambat. Selain juga pada hari kedua ayam kecap bau basi.

"Hari pertama terlambat nasi mentah, hari kedua porsi nasi sedikit buahnya tidak layak dan hari keempat ada susunya. Tapi yang hari kelima banyak yang tidak dimakan ternyata tempe orek terasa pahit sudah basi, ayam kecapnya berbau. Setelah dapat laporan dari anak-anak saya penasaran terus mencicipi dan ternyata memang bau", ujarnya, Selasa (22/4).

Komandan 0722 /Kudus Letkol Inf Hermawan Setyo Budi saat dikonfirmasi menyampaikan Babinsa telah ditugaskan melakukan pengecekan setelah adanya laporan. Jika ditemukan keluhan pihaknya akan menegur dapur SPPG yang mengirim kesekolah tersebut.

Dandim juga menghimbauan untuk dapur SPPG yang sudah ditunjuk harusnya maksimal dalam memberikan pelayanan. "Jika ada komplain-komplain akan kami evakuasi agar kedepan yang menikmati manfaat bisa maksimal", katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini.

Sementara itu, menurutnya, Dapur SPPG untuk program MBG dikabupaten Kudus masih ada 3 lokasi yakni di SPPG Ponpes Nashrul Ummah Mejobo, Ponpes Jekulo dan Dani Katering.