BI perkirakan inflasi Sulut 2025-2026 sebesar 2,5 persen
Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada tahun 2025 hingga 2026 masih sebesar 2,5 persen plus minus satu persen.

Elshinta.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada tahun 2025 hingga 2026 masih sebesar 2,5 persen plus minus satu persen.
"Inflasi di Sulut pada tahun 2025 dan 2026 diprakirakan masih akan terjaga pada rentang 2,5 persen plus minus satu persen, seiring penguatan ekosistem pangan melalui Program Swasembada Pangan," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Andry Prasmuko, di Manado, Sabtu.
Lanjut dia, serta peningkatan ketahanan pangan strategis melalui rangkaian program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Andry menjelaskan perubahan harga pada bulan Maret 2025 terjadi inflasi dibandingkan bulan sebelumnya yang diakibatkan berakhirnya subsidi tarif listrik secara nasional disertai kenaikan harga komoditas cabai rawit dan tomat.
"Meskipun demikian, inflasi Sulut masih dalam sasaran target nasional," katanya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Aidil Adha mengatakan pada Maret 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Sulawesi Utara sebesar 1,41 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,34.
Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Utara sebesar 3,89 persen dengan IHK sebesar 113,65 dan inflasi terendah terjadi di Kota Manado sebesar 0,21 persen dengan IHK sebesar 105,80.
Tingkat inflasi secara month to month (m-to-m) Provinsi Sulawesi Utara bulan Maret 2025 sebesar 2,65 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,99 persen.