Top
Begin typing your search above and press return to search.

KEMENAG: UM-PTKIN 2025 wujud seleksi digital yang inklusif dan transparan

Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam terus berkomitmen meningkatkan kualitas seleksi masuk kolaborasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Arskal Salim, saat sambutan kegiatan media gathering dalam rangka proses Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2025–2026.

KEMENAG: UM-PTKIN 2025 wujud seleksi digital yang inklusif dan transparan
X
Sumber foto: Radio Elshinta/ Awaluddin Marifatullah

Elshinta.com - Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam terus berkomitmen meningkatkan kualitas seleksi masuk kolaborasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Arskal Salim, saat sambutan kegiatan media gathering dalam rangka proses Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2025–2026.

“Ini adalah tahap kedua setelah SPAN-PTKIN. Sekarang kita memasuki UM-PTKIN, sebagai seleksi berbasis ujian masuk untuk menjaring calon mahasiswa terbaik,” ujar Arskal, di Hotel Aston Jakrta Barat, Jumat (2/5).

Arskal menegaskan pentingnya proses seleksi yang cermat dan sistematis karena menyangkut masa depan pendidikan Islam di tengah tantangan era digital. “Kita ingin menjaring bibit unggul. Oleh karena itu proses ini harus rapi dan transparan,” jelasnya.

UM-PTKIN 2025 juga menjadi bagian dari program prioritas Kementerian Agama yang dikenal sebagai ASTA PROTAS – delapan program prioritas Menteri Agama tahun 2025. Salah satu poin pentingnya adalah digitalisasi tata kelola pendidikan.

“Kita tidak hanya bicara seleksi, tapi juga membangun sistem yang digital, akuntabel, dan inklusif. Ini adalah wujud transformasi digital dalam pendidikan Islam,” tegasnya, seperti yang dilaporkan Reporter Elshinta Awaluddin Marifatullah

Menurut Arskal, digitalisasi memungkinkan akses seleksi yang lebih merata di seluruh Indonesia, tanpa diskriminasi latar belakang pendidikan calon mahasiswa. “UM-PTKIN terbuka untuk lulusan madrasah, sekolah umum, hingga pesantren. Kurikulum PTKIN yang integratif menggabungkan keislaman dengan sains dan teknologi, menjadi daya tarik tersendiri,” imbuhnya.

Ia juga menyoroti tren meningkatnya minat masyarakat terhadap pendidikan vokasi. Kementerian Agama pun mulai merespons dengan menyiapkan program vokasi di lingkungan PTKIN.

“Panitia Nasional UM-PTKIN telah bekerja dengan sangat baik menjaga integritas dan kelancaran proses digital ini. Ini bagian dari upaya memastikan bahwa pendidikan tinggi keagamaan tetap relevan dan adaptif terhadap perkembangan zaman,” tutupnya.

Adapun, masa pendaftaran ujian masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri UM PTKIN 2025 telah resmi dibuka sejak 22 April sampai 28 Mei.

Hal ini disampaikan Koordinator Pokja Sistem Seleksi Elektronik (SSE) UM-PTKIN Haris Setiaji. Dia mengungkapkan melakukan pendaftaran menjelang penutupan sangat berisiko. Karena kepadatan traffic. "Sebaiknya segera melakukan pendaftaran saat ini," ujarnya

Sebagai diketahui UM-PTKIN merupakan seleksi masuk kampus negeri Islam di bawah naungan Kementerian Agama. Mulai dari STAIN, IAIN, maupun UIN. Sistem penjaringan dilakukan dengan menggunakan ujian berbasis komputer.
Sesuai jadwal yang telah ditetapkan, pendaftaran dibuka sampai 28 Mei. Kemudian masing-masing PTKIN melakukan pengujian sistem pada 4-5 Juni. "Tahapan ini hanya internal kampus. Untuk memastikan perangkat dan sistem siap digunakan," ujar Haris.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire