Top
Begin typing your search above and press return to search.

Jenazah Murdaya Poo akan dikremasi tepat di hari pernikahan ke-54 tahun

Jenazah konglomerat Murdaya Poo akan dikremasi di Bukit Dagi komplek Candi Borobudur Magelang pada 7 Mei 2025 besok. Tanggal itu merupakan tanggal pernikahan antara Murdaya Poo dan Siti Hartati Murdaya, Ketua DPP Walubi.

Jenazah Murdaya Poo akan dikremasi tepat di hari pernikahan ke-54 tahun
X
Foto: Kurniawati/Radio Elshinta

Elshinta.com - Jenazah konglomerat Murdaya Poo akan dikremasi di Bukit Dagi komplek Candi Borobudur Magelang pada 7 Mei 2025 besok. Tanggal itu merupakan tanggal pernikahan antara Murdaya Poo dan Siti Hartati Murdaya, Ketua DPP Walubi.

Kremasi akan dilaksanakan secara tradisional oleh para bhiku dari India. Sebanyak 1 meter kubik kayu cendana, sudah disiapkan untuk ritual kremasi in.

"Selain kayu cendana, juga ada kayu gaharu dan kayu biasa lainnya," terang Prajna Murdaya, salah satu putra almarhum Murdaya Poo, di sela-sela kegiatan doa-doa yang berlangsung di kaki Bukit Dagi, Selasa (6/5), seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Kurniawati.

Jenazah Murdaya Poo dibawa dari Vihara Griya Vipasana Avalokitesvara (GVA)(GVA) Mendut, Selasa (6/5) sekitar pukul 10.00 dan tiba sekitar 10.30 Wib. Sebelumnya, jenazah di semayamkan di GVA selama 3 minggu sejak 14 April. Murdaya Poo meninggal tanggal 7 April di Singapura karena sakit kanker.

Nampak mengiringi jenazah adalah Siti Hartati Murdaya dan keempat putra putrinya, masing-masing Metta Murdaya, Karuna Murdaya, Prajna Murdaya dan Uppekha Murdaya. Juga tokoh agama Budha lainnya.Kedatangan jenazah sambut segenap umat Budha dan para bikhu/bikhuni.

Prajna mengatakan, rangkaian kremasi akan dimulai pada pukul 07.30 pagi dengan ritual sembahyang dan doa-doa. Dilanjutkan dengan prosesi naik ke bukit Dagi yang memiliki ketinggian 275 meter. Sesaat sampai di Bukit Dagi, kemudian dilanjutkan dengan ritual kremasi. "Saya berharap sebelum pukul 12 siang, prosesi kremasi sudah dimulai," katanya.

Menurut Prajna, kremasi diperkirakan berlangsung sekitar 2-3 jam, apabila dengan api besar. Sedangkan untuk api kecil bisa berlangsung antara 5-8 jam. Upacara kremasi dilakukan secara terbuka.

Disampaikan, setelah upacara kremasi selesai, maka akan ditunggu 1-2 hari agar abu menjadi dingin. Kemudian tanggal 9 Mei, abu yang sudah dingin akan dikumpulkan abunya dan dibawa turun dari bukit Dagi menuju ke tempat persemayaman untuk di doakan selama beberapa hari. Tanggal 11 Mei, akan dilakukan penggilingan tulang hingga menjadi abu dan dimasukkan ke Gucci.

Setelah itu, akan dibawa ke GVA di Mendut. Selanjutnya tanggal 12 Mei, abu akan dibawa ke zona I Candi Borobudur untuk diletakkan di altar dalam kegiatan Waisak 2025.

Di tempat ini, umat Budha yang kebetulan mengikuti prosesi Waisak, dipersilakan untuk memberian doa. "Kita dirikan satu altar dan kebetulan memang pas moment Waisak, sehingga abu kita semayamkan disini," ujarnya.

Sementara itu, ratusan umat Budha dari berbagai daerah datang silih berganti untuk melayat di tempat persemayaman di komplek Candi Borobudur.

Nampak personil TNI, Polri dan juga Security Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) ikut mengamankan prosesi kremasi.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire