Tips tak tersesat di Masjid Nabawi, Madinah

Elshinta.com - Gelombang kedatangan jemaah haji Indonesia ke Madinah terus berlangsung. Hingga Rabu (6/5) pukul 12.00 WAS, sudah 43.990 jemaah dari 113 kelompok terbang (kloter) yang tiba di Kota Nabi dari total 525 kloter yang dijadwalkan.

Masjid Nabawi pun semakin padat, terlebih hotel jemaah Indonesia banyak berada di ring satu kawasan masjid. Salat fardu dan zikir menjadi aktivitas harian utama jemaah di sana.

Agar ibadah tetap lancar dan nyaman, Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi, Surnadi, mengimbau jemaah untuk memperhatikan tiga hal penting:

Bawa identitas lengkap. Jemaah diminta selalu membawa ID card haji, gelang identitas, dan kartu nama hotel. Ini penting untuk memudahkan petugas bila jemaah tersesat. Lima pos penjagaan sektor khusus siap membantu.

Hafalkan pintu masuk. Masuklah dan keluarlah dari pintu yang sama, misalnya Gate 320. Bila lupa jalan keluar, segera minta bantuan petugas haji Indonesia yang berjaga di area masjid.

Jaga alas kaki. Gunakan kantong plastik atau tas kecil untuk menyimpan sandal. Jangan meninggalkannya sembarangan karena bisa mengganggu ketertiban. Jika kehilangan, petugas telah menyiapkan sandal cadangan.

“Banyak jemaah lansia yang lupa di mana meletakkan sandal. Karena itu kami siapkan sandal pengganti,” ujar Surnadi.

Selain itu, petugas juga menyediakan makanan ringan setelah salat Subuh untuk jemaah yang belum sempat sarapan.

Dengan suhu Madinah yang mencapai 34–40 derajat Celsius dan kelembapan rendah, jemaah juga diimbau menjaga hidrasi. Membawa air minum dari hotel dan tidak tergesa-gesa kembali seusai salat bisa menghindarkan dari antrean panjang lift.

Imbauan ini menjadi penting di tengah tingginya kepadatan Masjid Nabawi. Disiplin kecil seperti membawa identitas dan menjaga barang pribadi akan sangat membantu menciptakan kenyamanan bersama. (Rap/Ter/MCH)