Diplomasi budaya Indonesia - Australia lewat Film
Penguatan diplomasi dua negara bertetangga Indonesia dengan Australia sudah terjalin erat sejak lama. Tak hanya isu utama seperti ekonomi dan pertahanan, kedua negara juga terus menguatkan kerja samanya melalui dunia perfilman. Hal itu disampaikan oleh Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Rifki Harsya dalam acara Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2025 di CGV Pacitic Place Jakarta, Jumat (9/5/2024).
.jpeg)
Elshinta.com - Penguatan diplomasi dua negara bertetangga Indonesia dengan Australia sudah terjalin erat sejak lama. Tak hanya isu utama seperti ekonomi dan pertahanan, kedua negara juga terus menguatkan kerja samanya melalui dunia perfilman. Hal itu disampaikan oleh Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Rifki Harsya dalam acara Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2025 di CGV Pacific Place Jakarta, Jumat (9/5/2024).
Rifki menerangkan, industri perfilman Indonesia saat ini sangat baik. Terbukti dari jumlah penonton film pada tahun 2024 yang mencapai 82 juta penonton sementara penonton film pada tahun 2025 hingga bulan Mei bahkan telah menyentuh 40 persen dari jumlah penonton tahun sebelumnya.
"Kami melihat ada ruang yang luas dan menjanjikan antar industri perfilman Indonesia dan Australia baik melalui pertukaran kreator, distribution, hingga eksplorasi co-production yang saling menguntungkan. Tuturnya pada sambutan pembukaan FSAI 2025.
Dalam kesempatan itu, Rifki juga mempromosikan film animasi karya anak bangsa Jumbo kepada Australia. Rifki menyebut film animasi Jumbo telah menyentuh rekor lebih dari 9 juta penonton dalam empat puluh hari. Di depan Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier, Rifki dengan bangga menyebut film Jumbo adalah film animasi tersukses di regional Asia Tenggara yang akan didistribusikan di 17 negara.
Festival Film Australia Indonesia 2025 hadir selama dua hari yakni pada 15 Mei dan 14 Juni 2025. Dibuka dengan pemutaran film thriller berjudul The Dry, festival ini akan memutarkan 10 film terbaik dari Indonesia dan Australia di sepuluh kota mulai Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Padang, Surabaya, Denpasar, Mataram, Manado dan Makassar.
Penulis: Asrofi Muntari/Ter