Jelang Idul Adha, APPSI gelar kontes sapi di lereng Merapi
Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) Jawa Tengah menggelar kontes dan expo sapi tingkat Nasional, piala Ketua MPR RI, di Pasar Sapi Lereng Merapi, Boyolali di Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali pada Minggu (19/5/2025).

Elshinta.com - Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) Jawa Tengah menggelar kontes dan expo sapi tingkat Nasional, piala Ketua MPR RI, di Pasar Sapi Lereng Merapi, Boyolali di Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali pada Minggu (19/5/2025).
Ratusan ekor sapi berbagai jenis sapi potong dari berbagai daerah ikut dalam kontes dan expo tersebut. Hadir langsung dalam kontes sapi itu adalah, Ketua MPR sekaligus pembina APPSI, Ahmad Muzani, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi, Kapolda dan Pangdam IV Diponegoro.
Dalam sambutannya, Ahmad Muzani mengatakan, kontes sapi diselenggarakan jelang Idul Adha dimana banyak warga membeli hewan kurban. APPSI menawarkan ternak yang terbaik dan unggul untuk kurban Idul Adha. "Bagi yang berniat kurban Idul Adha, carilah hewan ternak terbaik dan unggul,untuk dikurbankan sebagai persembahan kita kepada Allah SWT. Kontes diadakan agar sapi sapi unggul yang selama ini dipelihara peternak, petani bisa dijual dengan harga baik," kata Ahmad Muzani seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto, Senin (19/5).
Muzani mengatakan, kontes sapi diharapkan menjadi keunggulan bagi para peternak dan petani agar mendapat rejeki yang lebih baik. Bagi sapi-sapi yang masuk dalam arena kontes, tak hanya menjadi pertunjukan kualitas melainkan harapannya sapinya dapat dibeli dan terjual.
"Di Indonesia, menurut data ada 4,8 juta peternak sapi, kerbau dan kambing, termasuk sapi perah. Jumlah itu sangat besar dan sangat menentukan perekonomian Indonesia. Boyolali adalah 60 persen dari total pasokan sapi di Jawa Tengah. Boyolali sentra sapi di Jawa Tengah." kata Muzani.
Di Indonesia, lanjut Muzani, impor tak hanya daging, melainkan juga susu sapi. Produksi susu se Indonesi kurang lebih 25 persen. Sementara, 75 persen susu sapi masih impor dari luar negeri. Jika minum susu kewajiban bagi anak sekolah, maka kebutuhan susu di Indonesia sangat besar. Sehingga peternakan di Indonesia memiliki masa depan yang lebih baik. Diharapkan para peternak Indonesia akan lebih kaya.
Sementara itu Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono berharap event kontes dan expo sapi memiliki manfaat lebih besar. Dapat mempertemukan antara peternak dan pembeli sapi.
"Sekarang ini sapi bukan lagi bisnis, tapi juga bagian dari budaya kita berkeluarga. Ternak adalah harta. Kami di Kementerian Pertanian, satu hal yang sangat kita wanti-wanti terkait penyakit PMK yang sempat menyerang. Namun berangsur hilang. Untuk itu saya mohon kerjasamanya APPSI maupun masyarakat agar segera lapor penyuluh jika ada tanda-tanda sapi terserang PMK," ujar Sudaryono.
Kehadiran Wamentan, membawa dua ekor sapi dengan bobot masing masing 800 kg untuk menambahi hadiah dari kontes sapi tersebut.
"Dari tahun ke tahun, Indonesia masih impor daging dan susu. Presiden Prabowo memerintahkan kami untuk berangsur-angsur di tahun mendatang, angka impor dikurangi. Diharapkan lima tahun kedepan dapat memenuhi kebutuhan daging dan susu, tanpa harus impor," tandas Sudaryono.