Top
Begin typing your search above and press return to search.

Sensasi Lava Chicken racikan Adit, berawal One Man Show

Ayam tepung krispi alias fried chicken digandrungi semua kalangan. Balutan tepung berwarna cokelat emas menjadi sensasi awal saat kenikmatan yang hakiki itu masuk ke dalam mulut. Teksturnya yang keras namun lembut saat digigit, menjadi semakin sempurna dengan potongan daging ayam juicy yang lumer di lidah. Duh, kebayang kan nikmatnya? Apalagi menu fried chicken disiguhkan lengkap dengan nasi putih hangat.

Sensasi Lava Chicken racikan Adit, berawal One Man Show
X
UMKM Yourcheese di Jakarta. Foto: Istimewa

Elshinta.com - Ayam tepung krispi alias fried chicken digandrungi semua kalangan. Balutan tepung berwarna cokelat emas menjadi sensasi awal saat kenikmatan yang hakiki itu masuk ke dalam mulut. Teksturnya yang keras namun lembut saat digigit, menjadi semakin sempurna dengan potongan daging ayam juicy yang lumer di lidah. Duh, kebayang kan nikmatnya? Apalagi menu fried chicken disiguhkan lengkap dengan nasi putih hangat.

Inilah alasan Ridzky Aditya Saputra membuka usaha kuliner Yourcheese Fried Chicken di Jakarta. Dengan modal seadanya, pria yang akrab disapa Adit, coba menawarkan opsi baru di tengah menjamurnya ragam merek fried chicken. “Saus lava dan keju. Ini yang menjadi pembeda Yourcheese dibanding fried chicken pada umumnya. Sensasi rasa pedas lava langsung nge-blend dengan saus keju yang creamy dan lezat," ungkap Adit yang juga mantan wartawan ini, tentang bisnis UMKM-nya, beberapa waktu lalu.

Penggunaan nama Lava Chicken untuk menggambarkan sensasi pedas menggelegar seperti letusan gunung berapi. Bagi pecinta pedas, menu ini mengingatkan rasa cabai Carolina Reaper. Semakin dikunyah, rasa pedasnya semakin betah di lidah. Keju yang creamy berfungsi sebagai penetralisir, sekaligus kombinasi sempurna yang bikin nagih.

“Tingkat kepedasan sedang saja. Lebih ke pedas manis dan tanpa level. Pelanggan bilang, pedasnya delay atau belakangan terasanya. Saus lava dan keju kami spesial, karena homemade. Tidak ada di tempat lain," kata Adit.

Yourcheese memang bukan fried chicken pertama yang mengadopsi menu ayam pedas keju. Namun, kehadiran Yourcheese terasa spesial, mengingat lahir sebagai Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM). Dan, UMKM naik kelas bukan perkara ringan. Biasanya usaha yang sukses, membutuhkan modal yang besar, serta didukung banyak tim yang profesional.

Sedangkan kala itu, Adit hanya one man show alias berjuang dan kerjakan seorang diri. Jangankan bicara soal pengembangan bisnis, memasarkan usaha saja Adit masih bingung. Tekad kuat modal Adit untuk mengenalkan Yourcheese sebagai identitas fried chicken khas Nusantara yang 100% menggunakan bahan makanan asli Indonesia.

"Saya nggak punya basic memasak. Trial and error berkali-kali. Nggak terhitung berapa modal yang sudah keluar. Tapi saya optimis. Produk insya Allah enak. Terpenting halal serta menggunakan bahan asli Indonesia 100%. Tekad saya mengenalkan ayam fried chicken keju yang bisa masuk di level menengah. Lezat, harga terjangkau. Rasa Indonesia banget," ia menjelaskan.

Awal merintis di tahun 2020, Yourcheese harus menghadapi berbagai tantangan. Mulai bisnis saat Adit baru saja berhenti sebagai wartawan sebuah media mainstream yang telah membesarkan namanya. Langkah awal, dari pemasaran produk yang belum menemukan segmentasi. Sistem usaha juga belum rapi. Tiba-tiba pandemi covid datang. Byar. Pukulan berat bagi kebanyakan pelaku usaha, khususnya UMKM.

Kegiatan produksi menu Cheesy Chicken dan Lava Chicken dilakukan di rumah. Adit memilih memasarkan usaha lewat platform online seperti GoFood dan GrabFood. Di tengah aturan ketat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sering kali produk yang dijual Adit tidak laku satu pun. "Sering tidak laku sama sekali, karena masih usaha baru. Ya sudah, kita makan untuk sekeluarga," kenang Adit.

Niatnya Yourcheese untuk membangun bisnis, bukan cuma jualan. “Kalau niatnya jualan, kita hanya fokus pada penjualan produk. Kalau membangun bisnis, kita akan fokus membuat usaha kecil-kecilan terus berkembang menjadi besar," ia menambahkan.

Berkat doa dan usaha yang tekun, perlahan penjualan Yourcheese meningkat. Beberapa kerumunan ojek online mulai mengantre di depan rumah Adit untuk mengambil pesanan. Menu Lava Chicken racikannya laris manis dan langsung menjadi identitas produk dari Yourcheese.

Kampanye bertajuk 'Harta, Tahta, Chicken Lava' sempat digunakan Adit untuk menggaet customer melalui penjualan langsung atau offline. Kala itu ia mulai membuka usaha di sebuah food court di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Hasilnya cukup bagus, pelanggan banyak yang mulai menghubungi Yourcheese di media sosial. Kampanye itu pun tercatat sukses menjaring 2.000 followers baru di Instagram.

Alih-alih fokus berjualan saja, Adit justru lebih banyak mencurahkan pikiran terkait personal branding Yourcheese. Merek dagang bisa menjadi aset besar tak ternilai. Dimulai dengan mendaftarkan hak kekayaan intelektual (HAKI) merek Yourcheese, Adit juga mengikuti berbagai kelas pengembangan bisnis secara daring.

Mulai banyak pelanggan yang repeat order. Adit optimis Yourcheese menjadi brand besar. “Saya menyisihkan lebih banyak waktu belajar management, personal branding, financial report, purchasing dan beberapa hal yang diperlukan resto yang profesional," kata pria kelahiran Jakarta 36 tahun silam ini.

Kini, Yourcheese telah memiliki outlet sendiri. Tak besar memang, namun cukup memanjakan belasan pelanggan setia. Namanya juga sering 'nangkring' paling atas di laman platform kuliner online dengan ribuan review positif. Yourcheese juga telah memiliki tiga karyawan.

Adit mengaku terinspirasi dengan perjalanan inspiratif Kata Oma Telur Gabus, sebuah UMKM yang berhasil menjangkau pasar Asia hingga Amerika Serikat. Seperti diketahui, perjalanan Kata Oma Telur Gabus menembus pasar internasional tidaklah mudah. Resep yang dibuat turun-temurun sejak 1980, baru akhirnya dipasarkan 36 tahun berselang. Berkat kualitas rasa yang telah teruji, tak heran Kata Oma Telur Gabus berhasil dianugerahi The Best UMKM Expo Brilianpreneur 2020.

"Sangat inspiratif. Saat memulai dikomersilkan pada 2016, produk Kata Oma Telur Gabus cuma dikemas menggunakan plastik mika yang direkatkan dengan isolasi. Yourcheese alami itu di awal merintis. Ciri-ciri UMKM, berdarah-darah di awal, hebatlah," ucap Adit.

"Kalau kita lihat kemasan Kata Oma Telur Gabus sekarang, wah sudah keren. Ditambah lagi Kata Oma Telur Gabus juga sudah punya pabrik sendiri untuk produksi. Omzet jangan ditanya, mereka bisa produksi 15.000 karton setiap harinya,” tambahnya.

Setiap anak tangga yang dipijak dalam menjalani bisnis, pasti akan mengarahkan pada kesuksesan. Hanya saja, banyak UMKM berhenti di tengah jalan. Ilmu dan doa adalah dua bekal yang dapat menyelamatkan usaha yang dimulai dari nol.

Adit makin percaya tidak ada yang mustahil. “Yourcheese juga insya Allah bisa mencapai pasar internasional. Dan mungkin beberapa tahun ke depan, Lava Chicken dari Yourcheese akan mudah ditemui di berbagai negara sebagai fried chicken kebanggaan Indonesia," harapnya.

Ayo UMKM tunggu apa lagi?

Penulis: Telni Rusmitantri

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire