Top
Begin typing your search above and press return to search.

Novel Sotiras, perjalanan dan pesan untuk pejuang garis dua

Di tengah meningkatnya perhatian terhadap isu infertilitas di Indonesia, penulis Lely Lainisy  mempersembahkan novel terbarunya bertajuk Sotiras. Peluncuran novel digelar di Gramedia Matraman, Jakarta, Jumat (23/5/2025) siang, dihadiri oleh para pembaca, komunitas literasi, dan media

Novel Sotiras, perjalanan dan pesan untuk pejuang garis dua
X
Peluncuran novel Sotiras karya Lely Lainisy. di Gramedia Matraman, Jakarta, Jumat (23/5/2025) Foto: Vivi Trisnavia

Elshinta.com - Di tengah meningkatnya perhatian terhadap isu infertilitas di Indonesia, penulis Lely Lainisy mempersembahkan novel terbarunya bertajuk Sotiras. Peluncuran novel digelar di Gramedia Matraman, Jakarta, Jumat (23/5/2025) siang, dihadiri oleh para pembaca, komunitas literasi, dan media.

Seperti diketahui infertilitas adalah kondisi pasangan suami istri setelah satu tahun atau lebih melakukan hubungan intim secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi, dan sang istri tidak juga kunjung hamil. Meski sejatinya, infertilitas dapat terjadi pada pria atau wanita, atau pada keduanya. Intinya, menyebabkan kesulitan dalam mendapatkan keturunan.

Masalah ini terjadi secara global. Derdasarkan data WHO pada tahun 2024, diperkirakan sekitar 17,5% orang di seluruh dunia mengalami infertilitas. Indonesia sendiri diperkirakan memiliki tingkat prevalensi infertilitas sebesar 10-15%.

Data dari Kemenkes menunjukkan bahwa sekitar 10-15% pasangan usia subur di Indonesia mengalami infertilitas, atau sulit memiliki anak. Ini berarti sekitar 35 juta pasangan menikah di Indonesia mengalami masalah ketidaksuburan.

Nah, novel Sotiras mengangkat realitas yang dihadapi jutaan pasangan di Indonesia. Perjuangan dalam program bayi berbantu yang penuh harap, kecemasan, kekecewaan, namun juga keteguhan hati untuk menerima apapun hasilnya.

Diterbitkan Dapur Kreatif, novel Sotiras menceritakan kisah fiksi emosional tentang perjalanan pejuang Garis Dua dalam memperoleh keturunan. “Ini bentuk empati saya untuk mereka yang berjuang memperoleh keturunan,” katanya di sela-sela acara peluncuran, Jumat siang.

Tokoh utama cerita adalah Alea, seorang perempuan yang menghadapi kenyataan pahit tentang sulitnya menjadi seorang Ibu. Bersama sang suami Zabir, Alea menjelajahi proses mendapatkan buah hati yang penuh lika liku, rasa sakit, kecewa hingga pilihan sulit saat harus kehilangan. Namun di balik segala kepedihan itu, lahir kekuatan cinta tanpa syarat dan harapan terhadap keajaiban.

Lely Lainisy menyiapkan Novel Sotiras dalam waktu tujuh bulan. Sebuah waktu yang menurut penulis cukup panjang, karena sempat mengalami masa stuck.

Dari kisah dan tulisan ini, Lely ingin menyampaikan “Segala sesuatu yang diusahakan harus ada keihklasan. Kekuatan mental adalah kunci dalam setiap perjuangan,” kata penulis perempuan cantik ini.

“Kepasrahan kepada Yang Maha Kuasa harus ditanamkan dalam setiap ikhtiar para pejuang garis dua,” tambahnya.

Penulis: Vivi Trisnavia/Ter

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire