Sempat gunakan ambulance, JCH tertua asal Bekasi kini dalam kondisi sehat

Elshinta.com - Jamaah haji tertua asal Kota Bekasi, Sumbuk Soma Dikrama, yang berusia 108 tahun, sempat mengalami gangguan kesehatan menjelang keberangkatannya ke Tanah Suci.

Meski demikian, berkat penanganan cepat dari tim kesehatan, beliau akhirnya berhasil diberangkatkan dalam kondisi stabil.

Menurut Kepala Bidang Dokumen Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta-Bekasi, Amri Yusri, Nenek Sumbuk mengalami sesak napas saat berada di UPT Asrama Haji Bekasi.

“Beliau sempat dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan. Alhamdulillah, sebelum pesawat lepas landas, kondisinya membaik dan beliau dapat diberangkatkan ke Arab Saudi,” kata Amri, Senin (26/5/2025).

Demi memastikan keselamatan selama proses keberangkatan, Nenek Sumbuk dibawa ke Bandara Soekarno-Hatta menggunakan ambulans.

Amri juga menjelaskan penggunaan ambulans merupakan bagian dari prosedur standar pelayanan kepada jamaah dengan kebutuhan medis khusus.

“Pemberangkatan dengan ambulans dilakukan demi menjaga stabilitas kondisi kesehatan beliau. Ini bentuk pelayanan maksimal kami kepada jamaah lansia dan berkebutuhan khusus,” jelasnya.

Setibanya di Arab Saudi, kondisi Nenek Sumbuk terus dipantau secara intensif oleh petugas kloter.

Komunikasi antara tim PPIH di Tanah Air dan petugas di lapangan pun tetap terjalin aktif untuk memastikan perkembangan kesehatannya.

“Saat ini, beliau berada dalam pengawasan khusus. Alhamdulillah, kondisinya stabil dan tidak mengalami kendala dalam menjalankan ibadah,” tambah Amri seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto, Selasa (27/5).

Menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), PPIH berharap Nenek Sumbuk dapat menjalani seluruh rangkaian ibadah dengan lancar dan tetap dalam keadaan sehat.

“Harapan kami, beliau bisa menunaikan seluruh prosesi haji dengan baik dan kembali ke Tanah Air dalam keadaan selamat. Kami terus memberikan dukungan dan pelayanan terbaik,” pungkas Amri.