Top
Begin typing your search above and press return to search.

Indonesia-Prancis komitmen tingkatkan bisnis dan perdagangan

Indonesia & Prancis sepakati komitmen meningkatkan hubungan kerjasama bisnis & perdagangan serta investasi. Hal ini terungkap dalam pertemuan bilateral antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Kedaulatan Industri serta Digital Prancis Eric Lombard, di Gedung A.A. Maramis, Jakarta, Rabu (28/5/2005) lalu.

Indonesia-Prancis komitmen tingkatkan bisnis dan perdagangan
X
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Kedaulatan Industri serta Digital Prancis Eric Lombard, di Gedung A.A. Maramis, Jakarta, Rabu (28/5/2005) lalu Foto: Kemenko Perekonomian

Elshinta.com - Indonesia & Prancis sepakati komitmen meningkatkan hubungan kerjasama bisnis & perdagangan serta investasi. Hal ini terungkap dalam pertemuan bilateral antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Kedaulatan Industri serta Digital Prancis Eric Lombard, di Gedung A.A. Maramis, Jakarta, Rabu (28/5/2005) lalu.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Elshinta dijelaskan pertemuan tersebut membahas berbagai isu strategis yang menjadi perhatian bersama, termasuk penguatan kerja sama perdagangan dan investasi bilateral. Nilai total perdagangan Indonesia dan Prancis sepanjang tahun 2024 tercatat mencapai 2,4 miliar dolar AS dengan tren pertumbuhan dalam 5 tahun terakhir tetap menunjukkan arah positif. Namun demikian, neraca perdagangan Indonesia terhadap Prancis masih menunjukkan defisit yang signifikan yaitu mencapai 532 juta dolar AS, tahun 2024.

Dalam kesempatan tersebut Menko Airlangga menyampaikan berbagai potensi kerja sama strategis, termasuk proyek energi panas bumi (geothermal project) yang menjadi salah satu fokus pengembangan energi bersih dan berkelanjutan. “Pemerintah Indonesia telah membentuk DANANTARA (Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara) sebagai lembaga dana investasi Indonesia yang juga akan berperan penting dalam membangun hilirisasi dan ekosistem kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) secara menyeluruh,” jelas Menko Airlangga.

Seperti diketahui, Prancis merupakan salah satu mitra utama Indonesia dalam bidang investasi dengan nilai realisasi investasi pada tahun 2023 lalu, mencapai 302,8 juta dolar AS. Investasi ini tersebar di berbagai sektor prioritas nasional, antara lain konstruksi, industri mesin dan elektronik, pariwisata, properti, serta industri makanan. Perusahaan-perusahaan Prancis yang beroperasi di Indonesia seperti Eramet, Danone, L’Oréal, dan Michelin memainkan peran penting dalam mendorong pembangunan di Indonesia.

Kedua Menteri juga mendiskusikan perkembangan Perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) yang ditargetkan rampung tahun ini. Perundingan IEU CEPA ini merupakan proses negosiasi antara Indonesia dan Uni Eropa untuk mencapai sebuah perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif. Tujuan utama dari perjanjian ini adalah memperkuat hubungan ekonomi kedua belah pihak melalui peningkatan perdagangan dan investasi, serta kerja sama di berbagai bidang.

“Kami mengharapkan dukungan penuh dari Prancis terhadap percepatan penyelesaian Perundingan IEU CEPA serta proses aksesi Indonesia ke OECD,” ujar Menko Airlangga.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Lombard menyampaikan bahwa ia akan melaporkan permintaan dukungan tersebut kepada Presiden Emmanuel Macron guna mendorong keterlibatan aktif Prancis dalam mendukung Indonesia pada kedua isu tersebut.

Diharapkan Perundingan IEU CEPA dapat mencapai konklusi dan diumumkan pada tahun ini. Sebagai ekonomi terbesar kedua di Uni Eropa setelah Jerman, Prancis memiliki pengaruh yang signifikan dalam proses perundingan. Keberhasilan penyelesaian Perundingan IEU CEPA akan membuka akses pasar yang lebih luas, memperkuat arus perdagangan dan investasi, serta mendorong peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara anggota Uni Eropa, khususnya Prancis sebagai salah satu mitra utama.

Turut hadir pada pertemuan tersebut di antaranya yakni Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, Deputi Bidang Perdagangan dan Ekonomi Digital Ali Murtopo Simbolon, serta Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kemenko Perekonomian Rudi Salahuddin. Usai pertemuan, kedua menteri ekonomi tersebut menghadiri Forum Bisnis Indonesia – Prancis, dimana keduanya dijadwalkan memberikan Closing Remarks serta menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pelaku usaha kedua negara. (Ter/KemenkoPerekonomian)

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire