Top
Begin typing your search above and press return to search.

Dubes Fadjroel-PM Tajikistan bahas investasi alumina US$ 2 M

 Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman bertemu dengan Perdana Menteri Republik Tajikistan, Qohir Rasulzoda di Dushanbe, ibukota Tajikistan, beberapa waktu lalu.

Dubes Fadjroel-PM Tajikistan bahas investasi alumina US$ 2 M
X
Dubes Fadjroel dan PM Tajikista, 31 Mei 2025 di Dushanbe. Foto: Istimewa

Elshinta.com - Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman bertemu dengan Perdana Menteri Republik Tajikistan, Qohir Rasulzoda di Dushanbe, ibukota Tajikistan, beberapa waktu lalu.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Elshinta dijelaskan, Dubes Fadjroel sempat menyampaikan terimakasih atas rencana investasi Tajikistan untuk pengolahan alumina di Indonesia di awal sebesar US$ 2 2 miliar. “Dan ini akan berkembang lebih besar lagi sesuai kebutuhan,” katanya.

Selain itu juga ada rencana pengolahan minyak sawit ekspor Indonesia di Tajikistan sebagai "green product" untuk pasar di negara sekitar seperti Afghanistan, Uzbekistan, Kyrgistan, juga perbatasan Tiongkok.

Dubes Fadjroel juga menyampaikan inisiatif melanjutkan kerjasama antara Indonesia dan Tajikistan dalam pertukaran pengetahuan, teknologi dan investasi tenaga listrik dari air (hydro-electric). Hal tersebut te;ah disampaikan Presiden Joko Widodo kepada Perdana Menteri Tajikistan Qohir Rasulzoda dalam pertemuan World Water Forum 2024 di Bali, tahun lalu.

Hal ini menjadi proyek yang strategis dan menjanjikan mengingat pengalaman dan kemampuan Tajikistan menyediakan sekitar 90 persen tenaga listrik air untuk negaranya, serta menjual listrik ke negara tetangga.

Sekedar informasi, proyek listrik bertenaga air Indonesia yang terbesar sekarang di Sungai Kayan, Bulungan, Kalimantan Utara dengan potensi lebih dari 13.000 megawatt. Dan salah satunya untuk memenuhi keperluan energi di Ibu Kota Nusantara (IKN) agar menjadi "Green Smart City".

“Sebelumnya Presiden Joko Widodo juga menyampaikan peluang kerjasama pengetahuan, teknologi dan investasi di Papua terkait potensi listrik dari Sungai Mamberamo yang memiliki potensi 24 ribu megawatt,” papar Dubes.

Peningkatan hubungan investasi ke dua negara ini, menurut Dubes Fadjroel adalah juga implementasi visi Asta Cita dari Presiden Prabowo Subianto yaitu hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

Dubes Fadjroel juga menyambut baik kehadiran Direktur Investasi Danantara Indonesia Hernando Wahyono, di Tajikistan. Sekaligus mengundang ke Astana Kazakhstan untuk menjajaki kerjasama dengan Sovereign Wealth Fund "Samruk-Kazyna" yang mengelola aset 81 miliar dolar AS, sedangkan Danantara sekitar 1 triliun dolar AS.

Perdana Menteri Qohir Rasulzoda dan Menteri Luar Negeri Sirojiddin Muhriddin juga mengapresiasi kemajuan hubungan diplomatik Indonesia dan Tajikistan yang telah terjalin selama 31 tahun. Menteri Luar Negeri Muhriddin juga menyampaikan terimakasih untuk perayaan resepsi diplomatik Indonesia yang pertama kali diadakan di Dushanbe oleh KBRI Astana pada tanggal 1 November 2024 bertema "Wonderful Indonesia".

Acara tersebut dihadiri oleh seluruh kedutaan asing, organisasi internasional dan pemerintah Tajikistan. Serta mengapresiasi kerjasama pendidikan hingga sekarang, sekitar 300 mahasiswa Tajikistan sudah mendapatkan beasiswa ke Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Dubes Fadjroel juga menginformasikan kepada Perdana Menteri dan Menlu Tajikistan terkait rencana kedatangan Menlu RI, Sugiono ke Kazakhstan dan Tajikistan pada tahun 2025. Kunjungan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan hubungan diplomatik di bidang politik, ekonomi, investasi, pendidikan, budaya, dan perdagangan dengan mengembangkan pasar baru untuk komoditas Indonesia di pasar nontradisional seperti Asia Tengah, Eurasia, Kaukasia.

Dalam pertemuan Dubes Fadjroel dan Menlu Sugiono, beberapa waktu lalu di Jakarta dan Abu Dhabi, sempat dibicarakan bahwa rencana kunjungan ke Kazakhstan dan Tajikistan menjadi prioritas peningkatan hubungan diplomatik Indonesia dengan Asia Tengah, khususnya setelah Indonesia menjadi anggota BRICS dan finalisasi penandatanganan Free Trade Agreement Indonesia - Eurasian Economic Union.

"Perlu digarisbawahi juga diplomasi budaya Pencak Silat melalui Federasi Pencak Silat Tajikistan yang berkembang sangat pesat. Juga prestasi Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan yang meraih 13 medali emas dalam Kejuaraan Asia di Bukhara, dan 10 medali emas dalam Kejuaraan Dunia di Abu Dhabi. Bahkan untuk kategori yunior di posisi ketiga setelah Indonesia dan Singapura," papar Dubes Fadjroel.

Dubes Fadjroel berada di Tajikistan dalam rangka menghadiri High-Level International Conference on Glaciers’ Preservation 2025 yang diselenggarakan pada 29–31 Mei 2025 yang dibuka Presiden Emomali Rahmon. Kegiatan tersebut dihadiri juga oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir dan Utusan Khusus PBB untuk isu air, Retno Marsudi. (Dwi/Ter)

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire