Top
Begin typing your search above and press return to search.

An Se young juara Indonesia Open 2025: laga yang tidak mudah

Tunggal putri asal Korea Selatan, An Seyoung, kembali menorehkan prestasi pada turnamen Indonesia Open 2025 setelah menaklukkan wakil China, Wang Zhi Yi, lewat duel ketat tiga gim 13-21, 21-19, dan 21-15 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (8/6/2026).

An Se young juara Indonesia Open 2025: laga yang tidak mudah
X
Pebulutangkis An Seyoung asal Korea Selatan juara tunggal putri di Indonesia Open 2025. Foto: PP PBSI

Elshinta.com - Tunggal putri asal Korea Selatan, An Seyoung, kembali menorehkan prestasi pada turnamen Indonesia Open 2025 setelah menaklukkan wakil China, Wang Zhi Yi, lewat duel ketat tiga gim 13-21, 21-19, dan 21-15 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (8/6/2026).

An mengakui pertandingan ini tidak berjalan mudah, karena sempat kesulitan menghadapi permainan Wang. Namun dengan motivasi dari pelatih, ia berhasil kembali pada penampilannya. “Laga yang tidak mudah menghadapi Wang Zhi Yi. Beruntung saya bisa menemukan kepercayaan diri dan memenangkan pertandingan di laga ini,” ungkap An.

“Sepanjang laga saya mendapatkan dukungan motivasi dari pelatih untuk terus semangat. Saya mencoba menyerap semangat tersebut sehingga bisa mengembalikan kedudukan dan meraih kemenangan,” tambahnya.

Gelar ini menjadi yang kedua bagi An di Indonesia Open setelah sebelumnya menang di edisi 2021. Kala itu, ia mengalahkan Ratchanok Intanon asal Thailand dengan skor 21-17, 22-20.

Kemenangan di Jakarta terasa semakin manis setelah sebelumnya An gagal di Singapore Open 2025, terhenti di perempat final oleh Chen Yu Fei. “Saya banyak belajar dari kekalahan di Singapore Open 2025. Jadi kekalahan tersebut menjadi motivasi untuk tampil pada ajang Kapal Api Indonesia Open 2025,” ujarnya.

“Saya mendapat pecutan seusai di turnamen sebelumnya tidak naik podium. Sebagai seorang yang tidak mau kalah, saya menatap ke depan dari kekalahan tersebut,” tambah An.

Sementara itu, di sektor ganda campuran, pasangan Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue juga mencatatkan sejarah. Mereka meraih gelar juara setelah mengalahkan pasangan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran, dengan skor 21-16, 21-18.

Kemenangan ini, kata Thom, terasa spesial karena menjadi gelar pertama mereka di level BWF Super 1000. Sebab, atmosfer Istora yang ikonik turut memberi semangat tersendiri bagi pasangan peringkat 10 dunia itu.

“Kami sangat suka dengan atmosfer pertandingan di Istora. Kami termotivasi untuk bisa meraih gelar di tempat yang istimewa dan kami telah berhasil. Hal tersebut membuat kami terkesan,” ujar Thom.

Tak hanya menjadi gelar perdana mereka di Super 1000, menurutnya, kemenangan ini juga menjadi ajang revans atas kekalahan dari pasangan Thailand di perempat final Malaysia Open 2025.

“Raihan yang sangat baik untuk kami. Dua kali kami kalah melawan mereka. Jadi kami termotivasi untuk bisa melawan mereka,” kata Delphine.

Adapun dari sektor ganda putri, gelar juara diraih pasangan China, Liu Sheng Shu/Tan Ning, yang berhasil mengatasi perlawanan pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, dalam pertandingan sengit tiga gim 23-25, 21-12, dan 21-19.

Penulis: Rizky Rian Saputra/Ter

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire