Top
Begin typing your search above and press return to search.

Sekolah Rakyat siap terapkan kurikulum Tailor Made

Kementerian Sosial mematangkan kurikulum untuk Sekolah Rakyat yang dirancang khusus guna mencetak generasi muda sebagai agen perubahan. Salah satu pendekatan utama dalam kurikulum ini adalah model Multi Entry-Multi Exit, yang memberi fleksibilitas jalur pembelajaran bagi siswa dari berbagai latar belakang.

Sekolah Rakyat siap terapkan kurikulum Tailor Made
X
Sekretaris Jenderal Kemensos RI, Robben Rico, di Jakarta, Senin (9/6/2025). Foto: Kemensos

Elshinta.com - Kementerian Sosial mematangkan kurikulum untuk Sekolah Rakyat yang dirancang khusus guna mencetak generasi muda sebagai agen perubahan. Salah satu pendekatan utama dalam kurikulum ini adalah model Multi Entry-Multi Exit, yang memberi fleksibilitas jalur pembelajaran bagi siswa dari berbagai latar belakang.

Sekretaris Jenderal Kemensos RI, Robben Rico, menjelaskan bahwa kurikulum ini dikembangkan dengan melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait. “Kami melibatkan beberapa kementerian dan lembaga untuk berdiskusi dan sesuai arahan Pak Menteri Sosial nanti kurikulum sekolah rakyat itu khasnya itu model desain kurikulum tailor made (dirancang khusus), pola pengelolaannya Multi Entry-Multi Exit, dan berasrama tentunya,” kata Robben di Jakarta, Senin (9/5/2025).

Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk memilih jalur belajar sesuai kebutuhan dan minat, serta menyesuaikan dengan kemampuan individu mereka. Dengan fleksibilitas ini, diharapkan siswa dapat lebih siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Sebagai bagian dari penyusunan kurikulum, Kemensos melakukan studi banding ke sejumlah sekolah unggulan seperti MAN Insan Cendekia Serpong, CT Arsa Sukoharjo, dan Al Hikmah Batu. Dari kunjungan tersebut, teridentifikasi beberapa elemen penting yang akan diadopsi, terutama pada pengalaman belajar dan kesenjangan muatan pembelajaran antarsiswa.

Hasil studi ini menjadi dasar dalam merancang program persiapan bagi siswa Sekolah Rakyat. Program tersebut meliputi asesmen diagnostik untuk memetakan karakteristik siswa dan menyesuaikan pembelajaran dengan potensi mereka. Program ini juga membantu adaptasi terhadap sistem boarding school yang akan diterapkan di Sekolah Rakyat.

Kurikulum akan menggunakan pendekatan pembelajaran individual dan mendalam (deep learning), yang diimbangi dengan penanaman nilai karakter, spiritualitas, cinta tanah air, dan penguatan bahasa. Kurikulum ini akan diterapkan di semua jenjang SD, SMP, dan SMA dengan penyesuaian materi sesuai tingkat satuan pendidikan.

“Muatan pembelajarannya disesuaikan berdasarkan tingkatan satuan pendidikan untuk melihat proses capaian pembelajarannya,” ujar Robben.

Kurikulum Sekolah Rakyat disusun melalui kolaborasi lintas kementerian, termasuk Kemendikdasmen dan Kemenag. Beberapa konten pembelajaran sudah diadaptasi dari sekolah-sekolah yang telah menjalankan pendekatan serupa. “Tinggal dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dari sekolah rakyat,” tambah Robben.

Sekolah Rakyat akan mulai dibuka pada tahun ajaran 2025/2026 di 65 lokasi yang tersebar di berbagai wilayah. Jumlah ini ditargetkan meningkat hingga 100 lokasi. Persiapan terus dilakukan, mulai dari survei lokasi, pembangunan fasilitas, rekrutmen tenaga pengajar, hingga pendataan siswa dan sosialisasi kepada calon peserta didik dan orang tua.

Program ini merupakan bagian dari implementasi Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pengentasan Kemiskinan. Melalui Sekolah Rakyat, pemerintah menargetkan peningkatan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Tujuan jangka panjangnya adalah mencetak agen perubahan dan memutus rantai kemiskinan antargenerasi.

Penulis: Rizky Rian Saputra/Ter

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire