Puncak haji lancar, Menag: 95% rangkaian sesuai rencana
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar yang juga menjabat sebagai Amirul Hajj menyampaikan bahwa pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) berjalan dengan lancar. Ia mengapresiasi kerja keras semua pihak dalam menyukseskan rangkaian ibadah yang kompleks dan melibatkan ratusan ribu jemaah Indonesia.
.jpeg)
Elshinta.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar yang juga menjabat sebagai Amirul Hajj menyampaikan bahwa pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) berjalan dengan lancar. Ia mengapresiasi kerja keras semua pihak dalam menyukseskan rangkaian ibadah yang kompleks dan melibatkan ratusan ribu jemaah Indonesia.
"Seluruh tahapan puncak haji di Armuzna sudah selesai berjalan dengan baik. Karena yang kita targetkan insyaallah tidak ada yang meleset kecuali ada beberapa hal yang mungkin terlambat satu setengah jam dan itu karena masih dalam rangkaian program kita memang," ujar Menag Nasaruddin di Makkah, Selasa (10/6/2025).
Menurut Menag, seluruh jemaah haji Indonesia telah menjalani prosesi wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah, dilanjutkan dengan mabit di Muzdalifah baik dengan skema murur maupun non-murur, lalu mabit di Mina dan lontar jumrah di Jamarat. Setelah itu, para jemaah kembali ke Makkah untuk menyelesaikan tawaf ifadah.
"Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar dan itu juga bisa disaksikan oleh banyak media-media kita di sini," tambahnya.
Menag mengakui adanya beberapa kendala teknis di lapangan, seperti keterlambatan transportasi dan kemacetan. Namun, ia menegaskan bahwa situasi tersebut bersifat kasuistik dan berhasil diatasi oleh petugas.
"Kami menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan beberapa kloter, beberapa orang, mengalami keterlambatan, terpisah di Makkah, masalah penempatan tenda di Arafah, serta terjadinya keterlambatan di Muzdalifah dan kemacetan," ucap Nasaruddin.
Ia menambahkan bahwa permasalahan tersebut tidak hanya dialami oleh Indonesia, tetapi juga oleh jemaah dari negara lain, mengingat padatnya arus pergerakan selama puncak haji.
"Keterlambatan ini tidak hanya dialami oleh Indonesia, tapi semua jemaah. Jadi itu persoalan rutin setiap tahun di Saudi Arabia," jelasnya.
Secara umum, kata Nasaruddin, pelaksanaan haji tahun ini sangat positif. "General, di atas 95 persen itu berjalan seperti apa yang kita rencanakan," tegasnya.
Ia juga mengapresiasi sejumlah perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi, terutama dalam hal infrastruktur dan pengaturan pergerakan jemaah yang dinilai lebih tertib dan lancar dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Yang sering ke Tanah Suci ya, tahun ini memang sangat lancar. Bahkan hening jalanan, dulu kan macet total di mana-mana. Tapi sekarang ini sangat lancar," ungkapnya.
Lebih lanjut, Nasaruddin menyebut bahwa aspek pelayanan konsumsi dan kesehatan pun membaik. Bahkan angka kematian jemaah Indonesia menurun signifikan dibanding tahun sebelumnya. "Sampai hari ini hampir separuh lebih sedikit dari tahun-tahun lalu. Apalagi tahun 2023 itu hampir 800 orang. Kita per hari ini 183 orang," katanya. (Rap/Ter/MCH)