Kecelakaan maut di Malaysia, keluarga korban tewas disantuni RM10.000
Pemerintah Malaysia memberikan santunan tambahan senilai 10.000 ringgit (RM) atau lebih dari Rp38 juta kepada setiap keluarga korban yang tewas dalam kecelakaan bus di Distrik Gerik, Perak.

Elshinta.com - Pemerintah Malaysia memberikan santunan tambahan senilai 10.000 ringgit (RM) atau lebih dari Rp38 juta kepada setiap keluarga korban yang tewas dalam kecelakaan bus di Distrik Gerik, Perak.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Rabu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan bahwa keputusan untuk memberikan santunan itu sudah disetujui dalam rapat kabinet.
"Rapat Kabinet hari ini sepakat untuk menyalurkan bantuan tambahan sebesar RM10.000 kepada keluarga terdekat korban yang meninggal dalam tragedi kecelakaan bus di Gerik," kata dia.
Sedikitnya 15 orang tewas dan puluhan lainnya terluka ketika sebuah bus yang membawa mahasiswa Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) mengalami kecelakaan pada Senin (9/6).
Anwar mengatakan santunan tambahan sebesar RM5.000 juga akan diberikan kepada para korban luka-luka.
Dia mendoakan keluarga dan korban yang terdampak oleh insiden tragis tersebut diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan yang "sangat berat."
Santunan tersebut merupakan bantuan tambahan dari pemerintah Malaysia. Sebelumnya, kementerian pendidikan tinggi setempat menyatakan akan menyalurkan bantuan awal sebesar RM2.000 dan bantuan bencana senilai RM1.000 kepada keluarga korban yang tewas.
Kecelakaan tragis itu, yang menimpa minibus jenis Perodua Alza di KM53 Jalan Raya Timur-Barat di Gerik, menjadi topik utama pemberitaan media besar di Malaysia, termasuk Bernama, New Straits Times, dan Astro Awani.
Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kuala Lumpur menyampaikan bela sungkawa atas peristiwa nahas tersebut. Menurut Duta Besar Hermono, tidak ada mahasiswa atau warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa itu.