Wali Kota harap aktivitas migas di Sabang ikut dinikmati warga lokal
Wali Kota Sabang, Provinsi Aceh, Zulkifli H Adam berharap potensi cadangan minyak dan gas bumi (migas) di kawasan lepas pantai laut setempat serta aktivitas migas lainnya lainnya di sana, harus ikut dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat lokal.

Elshinta.com - Wali Kota Sabang, Provinsi Aceh, Zulkifli H Adam berharap potensi cadangan minyak dan gas bumi (migas) di kawasan lepas pantai laut setempat serta aktivitas migas lainnya lainnya di sana, harus ikut dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat lokal.
"Mudah-mudahan, harapan kami masyarakat Sabang, ditemukan minyak dan gas bumi ini jangan hanya dinikmati orang luar, tetapi orang Sabang tidak," kata Zulkifli H Adam, di Sabang, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan Zulkifli H Adam dalam sambutannya usai dilantik oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf menjadi Wali Kota Sabang periode 2025-2030 dalam Rapat Paripurna DPRK Sabang.
Zulkifli menyebutkan bahwa di perairan Sabang atau lepas Laut Andaman (berdekatan dengan Sabang) telah ditemukan potensi migas.
Sebelumnya, cadangan migas ditemukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil di Blok Andaman II, Provinsi Aceh. Tepatnya terletak di 150 kilometer dari lepas pantai Pulau Rondo, Kota Sabang.
Unit usaha dari perusahaan asal Inggris Harbour Energy itu menemukan cadangan migas di Aceh dengan volume cukup besar. Hasil pengujian di lokasi, sumur baru itu mengalirkan gas sebesar 27 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BOPD).
Potensi migas ini, kata Zulkifli, dalam prosesnya ke depan harus ikut dinikmati atau dirasakan juga oleh masyarakat Sabang, jangan hanya menjadi penonton saja. Maka, diharapkan adanya kearifan dari pemerintahan provinsi.
"Penuh harapan kami, dan kami yakin sekali dengan kearifan dan kebijakan Bapak Gubernur Aceh, kami yakin Sabang akan berkembang lebih baik," ujar Zulkifli.
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem menyatakan bahwa salah satu perusahaan energi dari Uni Emirat Arab (UEA) yaitu Mubadala Energy juga berencana untuk berinvestasi di Sabang.
Maka, wacana perusahaan tersebut harus dijaga dengan baik, dengan tidak mempersulit proses pengurusan izin atau administratif lainnya. Sehingga mereka mau menanam modalnya di Aceh. Tetapi, juga harus mengacu pada ketentuan dan perundang-undangan berlaku.
"Permudahkan jika tidak melenceng dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan. Karena investor hanya menginginkan tiga hal, yaitu keamanan, kenyamanan, dan kemudahan administrasi," katanya pula.
Ke depannya, Pemerintah Kota Sabang bisa menjalin kerja sama dengan Bea Cukai, BPKS atau pelabuhan bebas Sabang, serta forkopimda plus lainnya dalam mendukung investasi di ujung barat Indonesia ini.
"Supaya investor lebih senang (jika ada kemudahan administrasi, keamanan dan kenyamanan), percaya dan yakin untuk menanamkan modalnya di Aceh," ujar Mualem.
Sebagai informasi, Mubadala Energy juga perusahaan yang sedang melakukan eksplorasi migas di Aceh. Sejauh ini, mereka sudah menemukan cadangan gas yang signifikan di sumur eksplorasi laut dalam Layaran-1, dan diikuti oleh penemuan gas berikutnya di Tangkulo-1.
Penemuan awal mereka itu berada di sumur eksplorasi laut dalam Timpan-1, Blok Andaman II, dengan Mubadala Energy adalah mitra kerja dari Harbour Energy sebagai operatornya.
Kemudian, di sisi lain, tim Mubadala Energy juga telah mengunjungi Sabang, pelabuhan bebas di kota paling barat Indonesia itu rencananya bakal dijadikan sebagai shorebase (fasilitas pusat logistik) untuk operasional kegiatan hulu migas Wilayah Kerja (WK) Andaman.