Top
Begin typing your search above and press return to search.

Cuaca panas PPIH imbau jemaah jaga kesehatan jelang pulang ke tanah air

Kepala Bidang Kesehatan Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Imran, mengingatkan jemaah haji Indonesia untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang terjadi selama musim panas di Tanah Suci, khususnya di bulan Juni dan Juli.

Cuaca panas PPIH imbau jemaah jaga kesehatan jelang pulang ke tanah air
X
Kepala Bidang Kesehatan Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Imran (Foto : MCH)

Elshinta.com - Kepala Bidang Kesehatan Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Imran, mengingatkan jemaah haji Indonesia untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang terjadi selama musim panas di Tanah Suci, khususnya di bulan Juni dan Juli.

Menurut Imran, suhu udara di Makkah pada bulan ini dapat mencapai 45 derajat Celsius, sedangkan di Madinah bahkan mencapai 47 derajat Celsius. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan masalah kesehatan bagi jemaah.

"Suhu ini terasa akan lebih panas seiring dengan keringnya udara baik di Mekkah maupun di Madinah," ungkap Imran, di Mekkah, Arab Saudi Minggu (15/6/2025).

Imran menjelaskan, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga kesehatan jemaah, baik yang masih berada di Tanah Suci maupun yang sudah kembali ke Tanah Air.

Imran pun memberikan sejumlah imbauan penting agar jemaah dapat menjaga kondisi fisik selama menjalankan ibadah.

"Kami menghimbau agar jemaah haji menjaga kesehatan dengan cara beristirahat yang cukup, tidak memaksakan diri untuk melakukan aktivitas ibadah yang menguras fisik seperti umrah sunnah berulang kali dan juga mengejar paket atau mengejar kesempurnaan arba'in nanti ketika berada di Madinah," katanya.

Selain itu, Imran juga meminta jemaah untuk menghindari aktivitas di luar hotel pada waktu terik antara pukul 10 pagi hingga 4 sore.

"Jika beraktivitas di luar ruangan, kami menghimbau agar jemaah haji menggunakan payung, semprotan wajah, dan juga membawa air minum. Minum air putih atau zam-zam yang cukup, jangan menunggu haus," imbuhnya.

Tak kalah penting, jemaah juga dianjurkan untuk menggunakan masker terutama saat mengalami keluhan batuk atau pilek, guna mencegah penularan penyakit.

Imran menegaskan, khusus bagi jemaah lansia dan penderita penyakit penyerta (comorbid), sebaiknya mengutamakan ibadah yang tidak menguras fisik, seperti berzikir, membaca Al-Quran, dan bersedekah.

"Para jemaah haji lansia agar selalu mendapatkan pendamping dari sesama jemaah lainnya saat beraktivitas di luar hotel dan melakukan konsultasi secara rutin di kloter-kloter dengan dokter minimal 1 kali 1 minggu," jelas Imran.

Ia juga mengingatkan jemaah yang sudah berada di Tanah Air untuk tetap waspada terhadap gejala penyakit.

"Apabila merasakan ada gejala demam, disertai batuk pilek, apalagi disertai dengan sesak nafas, maka kami mengajurkan agar segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat," tutup Imran

Penulis : Rama Pamungkas

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire