Parkir liar di trotoar Jalan Kyai Tapa Jakbar perlu solusi permanen

Elshinta.com - Parkir liar untuk sepeda motor di trotoar Jalan Kyai Tapa, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, perlu solusi permanen agar tidak mengganggu pejalan kaki. Hal itu disampaikan Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat, Afandy menyusul masalah parkir liar di trotoar Jalan Kyai Tapa yang sudah ditertibkan berulang kali namun tidak memberikan dampak yang berarti.

"Kalau penertiban di situ sudah kita lakukan berulang kali. Bahkan tadi pagi Satpel (Satuan Pelaksana) Sudinhub Gropet sudah penindakan, ada Operasi Cabut Pentil juga tadi. Tapi ya itu, berulang masalahnya," kata Afandi saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Afandi menyebutkan, ketika Petugas Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) selesai melakukan penertiban dan beranjak ke lokasi lainnya, trotoar Jalan Kyai Tapa segera ditempati oleh kendaraan yang diparkir liar.

"Kalau misalnya kita sudah penindakan, baru sampai lampu merah Kyai Tapa, mereka langsung parkir liar lagi di situ. Tidak bisa juga kita 24 jam di lokasi itu kan," ujar Afandy.

Karena itu, kata dia, perlu ada solusi yang memberikan dampak lebih permanen. "Makanya kita usulkan itu ke Bina Marga, supaya trotoar itu ditambah batang penghalangnya. Jadi motor-motor tidak bisa lewat," kata dia. Usulan itu juga mempertimbangkan banyaknya kendaraan yang melawan arah di Jalan Kyai Tapa lewat trotoar.

"Itu kan nanti masalahnya bisa selesai permanen. Kalau kita penindakan terus, tapi enggak ada dampak kan sama aja hasilnya," katanya.

Sebelumnya diberitakan, parkir liar di trotoar Jalan Kyai Tapa, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, dari arah Roxy menuju Daan Mogot kian meresahkan pejalan kaki. Pantauan di lokasi pada Jumat sekitar pukul 13.30 WIB, sepeda motor milik ojek online diparkir hampir sepanjang trotoar.

Belum lagi sepeda motor milik mahasiswa Universitas Trisaksi yang diparkir di kedua sisi trotoar sehingga hanya menyisakan sedikit ruang bagi pejalan kaki. Selain itu, pedagang kaki lima juga berjejer di sepanjang trotoar tersebut. Sebagian dari pedagang itu juga menyediakan kursi bagi pembeli, yang ditempatkan pada badan trotoar.

Seorang pejalan kaki bernama Anjas (27) mengaku kerap terganggu dengan situasi trotoar Jalan Kyai Tapa.

"Soalnya banyak motor yang parkir sembarangan. Belum lagi kalau lagi jalan di trotoar, terus ketemu motor yang lewat. Jadi kita (pejalan kaki) yang harus meminggir, bukannya pemotor," kata Anjas.

Anjas yang tinggal di wilayah Tanjung Gedong dan bekerja di wilayah Palmerah. Dia pengguna tetap Transjakarta. Dengan demikian, trotoar Jalan Kyai Tapa adalah jalurnya sehari-sehari ketika pergi dan pulang bekerja.

"Ya, pemandangan, situasi setiap hari ya begini. Dari awal saya kerja 2023, di sini enggak pernah berubah," kata Anjas.

Anjas berharap penertiban dari pihak berwajib dievaluasi. Pasalnya, kata Anjas, penertiban parkiran liar di trotoar Jalan Kyai Tapa sudah kerap dilakukan, namun tidak berdampak.

"Mungkin penertibannya perlu dievaluasi. Jadi ada solusi yang lebih permanen," katanya.