Satlantas Polres Tegal gencarkan sosialisasi 'Si Dul Cekelan' di Tembok Luwung

Elshinta.com - Dalam rangka menciptakan kesadaran kolektif masyarakat tentang pentingnya keselamatan di jalan raya, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tegal kembali menunjukkan komitmennya dengan menggelar kegiatan sosialisasi keselamatan berlalu lintas. Kegiatan ini berlangsung di wilayah Tembok Luwung, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal pada Jumat (21/6), dan mengusung pendekatan yang menarik sekaligus mudah diingat, yakni melalui tagline “Si Dul Cekelan (Aksi Peduli Polisi Cegah Kecelakaan).

Sosialisasi ini menyasar langsung lingkungan masyarakat, mulai dari pengguna jalan hingga komunitas warga sekitar, dengan pendekatan humanis, komunikatif, dan edukatif. Melalui kegiatan ini, petugas Satlantas tidak hanya hadir sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra masyarakat yang aktif memberikan pemahaman tentang perilaku berkendara yang aman dan bertanggung jawab.

Dalam sosialisasi ini jajaran Satlantas Polres Tegal bekerjasama dengan Pemerintah desa Tembok Luwung, Jasa Raharja Tegal, serta Rumah Sakit Mitra Keluarga Tegal.

Dalam kegiatan tersebut, masyarakat diajak untuk lebih memahami pentingnya penggunaan helm standar nasional bagi pengendara dan penumpang sepeda motor, penggunaan sabuk pengaman untuk pengemudi dan penumpang mobil, larangan menggunakan ponsel saat mengemudi, serta kepatuhan terhadap rambu-rambu lalu lintas. Semua hal ini adalah elemen dasar namun sangat vital dalam menciptakan keamanan di jalan raya.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Tegal, Ipda Henry Ade Birawan, mewakili Kasat Lantas AKP Bharatatungga, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi preventif yang secara konsisten dilaksanakan oleh jajaran kepolisian dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Tegal.

“Melalui tagline Si Dul Cekelan, kami ingin menyampaikan pesan kuat bahwa keselamatan berlalu lintas bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Polisi hadir bukan semata-mata untuk menindak pelanggaran, melainkan juga untuk mencegah dan membina agar kesadaran kolektif bisa terbangun sejak dini,” ungkap Ipda Henry seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hari Nurdiansyah, Senin (23/6).

Tak hanya dalam bentuk penyuluhan verbal, petugas juga membagikan brosur edukatif kepada pengendara roda dua maupun roda empat yang melintas. Brosur tersebut berisi panduan sederhana tentang tata cara berkendara yang aman dan sesuai aturan. Di sela-sela kegiatan, warga tampak antusias menyimak penjelasan petugas bahkan aktif berdialog, bertanya langsung mengenai aturan lalu lintas yang kerap mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.

Antusiasme ini menjadi bukti bahwa pendekatan humanis yang diterapkan Satlantas Polres Tegal mampu menjangkau masyarakat secara lebih efektif, terutama di daerah-daerah dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi atau di lokasi yang rawan kecelakaan.

Kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal terbentuknya budaya tertib berlalu lintas yang lebih kuat di tengah masyarakat. Edukasi semacam ini tidak hanya penting untuk mencegah kecelakaan, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa saling peduli dan tanggung jawab di jalan raya.

Ke depan, Satlantas Polres Tegal berkomitmen untuk melanjutkan program serupa secara berkelanjutan di berbagai lokasi lainnya, khususnya di titik-titik rawan kecelakaan. Dengan langkah konsisten ini, diharapkan masyarakat Kabupaten Tegal semakin sadar akan pentingnya keselamatan dalam berkendara, dan pada akhirnya angka kecelakaan dapat ditekan secara signifikan.