Top
Begin typing your search above and press return to search.

Dampak perang Iran-Israel, 760 jemaah haji Surabaya tertahan di Jeddah

760 jemaah haji asal Surabaya Jawa Timur yang tergabung dalam dua kelompok terbang (kloter) terpaksa menunda kepulangan ke Tanah Air akibat eskalasi politik yang memanas di kawasan Timur Tengah.

Dampak perang Iran-Israel, 760 jemaah haji Surabaya tertahan di Jeddah
X
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief (Foto : Radio Elshinta, Rama Pamungkas)

Elshinta.com - 760 jemaah haji asal Surabaya Jawa Timur yang tergabung dalam dua kelompok terbang (kloter) terpaksa menunda kepulangan ke Tanah Air akibat eskalasi politik yang memanas di kawasan Timur Tengah.

Ketegangan terbaru yang melibatkan konflik antara Israel, Amerika Serikat, dan Iran membuat sejumlah penerbangan internasional terdampak, termasuk penerbangan jemaah haji Indonesia dari Arab Saudi.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, mengatakan bahwa dua kloter dari embarkasi Surabaya, yakni SUB 43 dan SUB 44, yang masing-masing mengangkut sekitar 380 jemaah, mengalami penundaan keberangkatan.

“Ada dua kloter, 380 kali dua, sekitar 700 jemaah kurang lebih. Dari SUB 43 dan 44, Surabaya, Jawa Timur, yang kebetulan begitu datang ke bandara terjadi eskalasi politik di beberapa negara Timur Tengah yang dikhawatirkan juga akan berdampak,” ujar Hilman di Mekkah, Selasa (24/6/2025).

Pihak maskapai memutuskan untuk membatalkan sementara jadwal penerbangan demi alasan keamanan. Untuk itu, seluruh jemaah yang terdampak telah dialihkan ke hotel-hotel di Jeddah guna menunggu kepastian keberangkatan selanjutnya.

“Alhamdulillah jamaahnya sekarang sudah ditempatkan di hotel-hotel di Jeddah untuk mendapatkan kabar selanjutnya,” tambahnya.

Meski demikian, Hilman memastikan bahwa penerbangan jemaah lainnya tetap berjalan sesuai jadwal, karena sebagian besar maskapai menggunakan jalur aman melalui Oman yang belum terdampak konflik.

“Untuk penerbangan selanjutnya Insya Allah masih bisa berlanjut, karena maskapai yang kita gunakan banyak yang menggunakan jalur melalui Oman dan itu masih aman.”

Hingga saat ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama terus menjalin koordinasi intensif dengan KJRI, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, serta perusahaan layanan (syarikah) untuk memastikan keselamatan dan kelancaran proses pemulangan jemaah.

Hilman juga menyampaikan bahwa lebih dari 100 ribu jemaah Indonesia masih berada di Arab Saudi, dan proses pemulangan akan terus berlangsung hingga beberapa pekan ke depan, dengan rata-rata 4.000 hingga 7.000 orang kembali ke Tanah Air setiap harinya.

“Situasi ini terus kita waspadai, kita pantau. Karena masih 100 ribu orang lebih ada di Saudi ya. Jadi kita harus jaga setiap hari.”

Lebih lanjut, proses pemulangan besar-besaran akan dimulai pada 26 Juni 2025, yang menandai fase tersibuk dalam operasional haji tahun ini.

“Mulai tanggal 26 itu juga di Madinah kita siap-siap memberangkatkan jamaah pulang ke Tanah Air.”

Kementerian Agama mengimbau jemaah untuk tetap tenang dan mengikuti arahan petugas, serta mempercayakan informasi resmi kepada ketua kloter atau sektor masing-masing.

Penulis : Rama Pamungkas

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire