Top
Begin typing your search above and press return to search.

Rano sebut Bung's Market 2025 ruang perjumpaan gagasan proklamator

Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengemukakan bahwa \"Bung's Market 2025\" yang di gelar di kawasan Tugu Proklamasi, Menteng, bukan sekadar pasar kreatif, tetapi menjadi ruang perjumpaan gagasan, ekspresi dan edukasi sejarah proklamator.

Widodo
Rano sebut Bungs Market 2025 ruang perjumpaan gagasan proklamator
X
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno saat memukul gong saat membuka acara Bung's Market 2025di Jakarta, Minggu (29/6/2025). ANTARA/HO-Humas

Elshinta.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengemukakan bahwa "Bung’s Market 2025" yang di gelar di kawasan Tugu Proklamasi, Menteng, bukan sekadar pasar kreatif, tetapi menjadi ruang perjumpaan gagasan, ekspresi dan edukasi sejarah proklamator.

"'Bung’s Market' ini merupakan kreasi anak-anak muda yang perlu kita dukung. Mereka ingin menggambarkan sosok Bung Karno dari sudut pandang generasi masa kini," kata Rano di Jakarta, Minggu, saat membuka secara resmi "Bung’s Market 2025".

Wagub Rano menjelaskan, "Bung’s Market 2025" menghadirkan nilai-nilai perjuangan Bung Karno yang dituangkan dalam berbagai karya, mulai dari seni, literasi, diskusi publik, pertunjukan budaya, kuliner, hingga aktivitas ramah anak yang semuanya menjadi sarana pembelajaran sejarah bagi generasi muda.

Ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, mulai dari panitia, seniman, kreator muda, komunitas, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hingga masyarakat umum yang telah menghadirkan ruang kreatif, inspiratif dan bermakna ini.

Kehadiran "Bung’s Market" menunjukkan semangat bersama dalam membangun kota melalui jalur kebudayaan dan ekonomi kreatif.

"Ini adalah wujud kebebasan berekspresi yang tetap kita pandu arahnya. Saya cukup terkejut, di sini ada perpustakaan yang cukup lengkap dengan koleksi buku-buku tentang Bung Karno," ujarnya.

Penempatan kegiatan "Bung’s Market 2025" di bulan Juni semakin memperkuat maknanya. Karena, kata dia, Juni adalah Bulan Bung Karno, bukan hanya sebagai bentuk penghormatan atas warisan Presiden Pertama Republik Indonesia.

"Tetapi juga sebagai momentum untuk menyalakan kembali semangat kebangsaan melalui kreasi dan kolaborasi yang membumi," katanya.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire