4 Juli 1949: Garuda Indonesia lakukan penerbangan komersial pertama

Elshinta.com - Tepat 76 tahun lalu, pada 4 Juli 1949, maskapai Garuda Indonesia melakukan penerbangan perdananya yang menjadi tonggak sejarah awal industri penerbangan nasional. Peristiwa ini menandai langkah strategis Indonesia dalam membangun kedaulatan di sektor transportasi udara pascakemerdekaan.

Penerbangan pertama tersebut menggunakan pesawat Douglas DC-3 yang dinamai Seulawah RI 001, hasil sumbangan masyarakat Aceh. Rute awalnya adalah dari Calcutta (Kolkata), India menuju Rangoon (Yangon), Myanmar, dalam rangka mendukung misi diplomatik Indonesia ke luar negeri pada masa revolusi kemerdekaan. Kala itu, Indonesia masih berjuang untuk mendapatkan pengakuan internasional secara penuh, sementara agresi militer Belanda masih berlangsung di dalam negeri.

Nama “Garuda” diberikan langsung oleh Presiden Soekarno, terinspirasi dari puisi karya Noto Soeroto yang menggambarkan Garuda sebagai burung tunggangan Dewa Wisnu yang terbang tinggi mengayomi kepulauan Indonesia. Simbol ini kemudian diangkat sebagai representasi semangat kebangsaan dan kemandirian Indonesia dalam menjangkau dunia lewat udara.

Penerbangan perdana ini menjadi dasar pendirian Garuda Indonesia Airways yang pada tahun 1950 resmi menjadi maskapai nasional setelah bergabung dengan KLM Interinsulair Bedrijf. Sejak saat itu, Garuda berkembang menjadi identitas global Indonesia dalam dunia penerbangan, melayani rute domestik maupun internasional, dan menjadi simbol modernisasi serta kebanggaan nasional.

Meski dihadapkan pada berbagai tantangan di era industri penerbangan modern, peringatan 4 Juli terus dikenang sebagai awal dari kiprah panjang Garuda Indonesia di langit nusantara dan dunia internasional.