150 anak telah terdaftar sebagai siswa Sekolah Rakyat di Tangsel
Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, sebanyak 150 anak dari beberapa wilayah di Banten telah terdaftar sebagai siswa Sekolah Rakyat yang ada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Elshinta.com - Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, sebanyak 150 anak dari beberapa wilayah di Banten telah terdaftar sebagai siswa Sekolah Rakyat yang ada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
"Ada 150 anak sudah masuk sebagai siswa khusus SMA Sekolah Rakyat. Ratusan siswa ini terdiri dari berbagai wilayah di Banten," ucap Andra di Tangerang, Rabu.
Ia menyebut, dari total 150 anak yang telah terdaftar pada program Sekolah Rakyat ini terdiri dari 26 orang anak asal Pandeglang, 19 orang anak asal Kabupaten Serang, 33 orang anak asal Kabupaten Tangerang, 20 orang anak asal Kota Cilegon, 19 orang anak asal Kota Tangerang, dan 19 orang anak asal Kota Tangerang Selatan.
Keseluruhan siswa dari berbagai kota/kabupaten ini, nantinya akan masuk ke dalam Sekolah Rakyat di Tangerang Selatan (Tangsel) yang sepenuhnya dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sekolah Rakyat ini, akan beroperasi pada Senin, 14 Juli 2025. Dimana sekolah menengah atas 33 itu dibangun di Gedung BLKI, Jalan Kencana I Nomor 20, Kelurahan Jelupang, Kecamatan Serpong Utara, Tangsel.
"Dibangun ruang-ruang asramanya, dan juga disampaikan nanti di mana area rombongan belajarnya atau ruangan untuk belajarnya. Itu saya sudah diskusi dengan Ibu Kepala Sekolah Rakyat. Artinya kita dukung agar program ini bisa berjalan dengan baik," kata dia.
Sementara, Kepala Sekolah Rakyat Menengah Atas 33 Tangsel, Gina Intana Dewi mengatakan, sekolah ini akan menampung siswa SMA, dan akan memprioritaskan siswa dari keluarga miskin ekstrem di Banten.
"Saat ini kita masih berkoordinasi dengan Kementerian Sosial. Untuk launchingnya dibagi dalam dua tahap, yakni pada 14 Juli dan 30 Juli 2025, dengan total 100 titik dari Provinsi Banten. Terkecuali Lebak ya, karena mereka punya sekolah rakyat sendiri," tuturnya.
Gina berharap, dengan berdirinya sekolah rakyat dapat memutus rantai kemiskinan di Indonesia dan memuliakan keluarga-keluarga miskin.
"Sehingga, sekolah rakyat dapat menciptakan generasi yang makmur dan sejahtera, serta menjemput Indonesia Emas 2045," jelas dia.