Wamen PPPA apresiasi gelaran Hydroplus Piala Pertiwi U14 & U16 2025 All Stars
Perebutan tiket semifinal Hydroplus Piala Pertiwi U14 & U16 2025 All Stars yang digelar di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (11/7) berlangsung alot dengan tensi tinggi.

Elshinta.com - Perebutan tiket semifinal Hydroplus Piala Pertiwi U14 & U16 2025 All Stars yang digelar di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (11/7) berlangsung alot dengan tensi tinggi. Hasilnya, empat tim terbaik berhasil menorehkan kemenangan. Mereka adalah All Stars Papua, All Stars Tangerang, All Stars Sumut, dan All Stars Bandung.
Dalam babak perempat final hari ini juga turut disaksikan langsung Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Indonesia, Veronica Tan. Usai pertandingan, ia mengapresiasi ratusan putri dari 16 regional yang telah berpeluh keringat sepanjang bergulirnya Hydroplus Piala Pertiwi U14 & U16 2025 All Stars bergulir. Ia menilai kolaborasi PSSI bersama Bakti Olahraga Djarum Foundation dan HYDROPLUS dalam menggelar kejuaraan menjadi angin segar kembalinya kejayaan sepak bola putri Tanah Air, juga kesetaraan gender dalam sepak bola.
“Senang ya karena kejuaraan ini memberi kesempatan dan wadah yang sama kepada perempuan untuk bermain sepak bola, yang selama ini identik dimainkan oleh laki-laki. Melihat para atlet yang bertanding mereka memiliki semangat juang tinggi. Kami dari Kementerian PPPA selalu mendukung agar kejuaraan sepak bola di Indonesia ada jenjang profesi, yang nantinya mewakili Indonesia di kancah lebih tinggi,” jelas Veronica di sela pertandingan babak semifinal.
Sementara itu, dari empat nomor pertandingan, yang cukup menarik perhatian ketika laga All Stars Papua berhadapan dengan All Stars Yogyakarta. Aksi jual beli serangan terjadi sejak menit awal hingga peluit panjang dibunyikan. Kedua tim tampak ngotot mencetak gol untuk meraih kemenangan dan melanjutkan langkah menuju semifinal.
All Stars Papua membuka keunggulan pertama di menit ke-4 usai assist yang dilakukan Jeane Franscoice Keram berhasil dieksekusi sempurna oleh Kristian Tareo Bapan tanpa bisa ditepis oleh kiper All Stars Yogyakarta Icha Gizela Anggraini. Papan skor 1-0 tak bertahan lama saat All Stars Yogyakarta memperoleh hadiah tendangan penalti dari wasit Putra Perdana Angga Pratama akibat pelanggaran handball di kotak terlarang. Kapten All Stars Yogyakarta Ratu Aisha Binar Wicaksono menjadi algojo terciptanya gol penyama dari tendangan penalti itu. Kedudukan menjadi imbang 1-1 sampai peluit panjang.
“Pada hasil pertandingan hari ini ingin berucap syukur dan terima kasih kepada Tuhan, kami berserah dan percaya talenta yang telah diberikan pada kami. Tadi pertandingannya cukup alot sehingga saya terus menyemangati agar teman-teman tidak mudah menyerah, untuk terus melakukan pressing dan tidak memberikan ruang bermain,” kata kapten All Stars Papua, Putry seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Jumat (11/7).
Head Coach All Stars Yogyakarta, Ixsan Fajar Pranoto menilai bahwa tim asuhannya sudah menerapkan pola permainan all out attack. Sayang, kondisi fisik para pemain harus lebih ditempa agar bisa lebih tangguh.
“Selamat kepada All Stars Papua, terima kasih atas permainan hari ini. Kami juga sudah memaksimalkan bermain terbuka. Tapi memang harus diakui All Stars Papua punya keunggulan dari segi fisik, sehingga di lima menit terakhir saat kondisi fisik tim menurun, konsentrasi menurun kecolongan tiga gol,” katanya.
Sementara itu, All Stars Sumut sukses mengamankan posisi semifinal usai menjalani laga sengit melawan All Stars Malang dengan skor akhir 4-1. Head Coach All Stars Sumut, Agus Riyadi angkat topi atas perjuangan tim asuhannya dalam laga sengit di babak perempat final. Ia mengaku salah satu kunci kemenangan lantaran menanamkan dan selalu membangun kesenangan sepak bola kepada skuad.
Cepatnya proses adaptasi pemain All Stars Sumut pada cuaca diakui Oedaijah sebagai salah satu faktor penentu kemenangan. “Kami pernah kalah karena cuaca dan itu rasanya sakit. Maka kami tidak mau merasakannya lagi, kami berusaha keras untuk tidak sia-siakan waktu. Saya apresiasi antusiasme teman-teman yang bermain dengan luar biasa,” terangnya.
Beralih ke nomor pertandingan lain. Berhadapan dengan tim tuan rumah dan gemuruh sorak sorai pendukung All Stars Kudus yang memadati tribun, tak membuat All Stars Bandung gentar. Justru hal itu menjadikan mental dan semangat juang mereka berkobar. Terbukti hingga pertandingan 2 x 30 menit bergulir, mereka sukses menuai kemenangan dengan skor 5-1.
All Stars Kudus yang terus mendapat dukungan dari penonton berhasil mencetak gol pada menit 47 yang dihasilkan Ade Yasfa Rimba Winata, usai tangkapan kiper All Stars Bandung dinilai wasit sudah melewati garis gawang. Namun di menit 51, striker All Stars Bandung, Chika Aulia mencari celah usai tendangan sudut dilepas. Sundulan terbang dari Chika tidak bisa dihalau bek maupun kiper. Skor berakhir 5-1.
Bergeser ke duel sengit All Stars Tangerang kontra All Stars Jakarta yang berlangsung pada Jumat (11/7). All Stars Tangerang unggul 1-0 atas All Stars Jakarta berkat permainan tiki-taka antara midfielder Siti Nurul Hafizah dan Febri Arum di menit ke-21.
Dengan akurasi umpan-umpan bola pendek, All Stars Tangerang mampu memanfaatkan celah kecil dari tembok defender All Stars Jakarta. Peluang emas itu cepat dibaca Febri Arum di menit ke-20 yang menerima umpan Siti Nurul Hafizah. Bola pendek itu mampu diteruskan langsung ke gawang usai mengecoh Dhiya Fadhila. Gol tunggal itu bertahan hingga akhir babak kedua, memastikan All Stars Tangerang berlaga di babak semifinal.