Top
Begin typing your search above and press return to search.

Medali perak Desak Made di IFSC Climbing World Cup Chamonix

 Atlet panjat tebing kebanggaan Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dewi, berhasil meraih medali perak pada kejuaraan IFSC Climbing World Cup 2025 disiplin Speed di Chamonix, Prancis, Sabtu (12/7/2025) malam waktu setempat. Desak harus mengakui keunggulan atlet Polandia, Aleksandra Miroslaw, di babak final, demikian keterangan tertulis yang diterima Elshinta, Minggu pagi.

Medali perak Desak Made di IFSC Climbing World Cup Chamonix
X
Desak Made Rita Kusuma Dewi, berhasil meraih medali perak pada kejuaraan IFSC Climbing World Cup 2025 disiplin Speed di Chamonix, Prancis, Sabtu (12/7/2025) malam waktu setempat. Foto: FPTI

Elshinta.com - Atlet panjat tebing kebanggaan Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dewi, berhasil meraih medali perak pada kejuaraan IFSC Climbing World Cup 2025 disiplin Speed di Chamonix, Prancis, Sabtu (12/7/2025) malam waktu setempat. Desak harus mengakui keunggulan atlet Polandia, Aleksandra Miroslaw, di babak final, demikian keterangan tertulis yang diterima Elshinta, Minggu pagi.

Dalam duel final yang sengit, Desak Made Rita Kusuma Dewi mencatatkan waktu 6,46 detik. Namun, Miroslaw tampil lebih cepat dengan waktu 6,19 detik, dan berhasil mengamankan posisi teratas sekaligus meraih medali emas. Pencapaian Desak Made Rita Kusuma Dewi merupakan medali keduanya di tahun ini. Sebelumnya atlet tersebut berhasil mengamankan medali emas di seri Krakow, Polandia.

Sayangnya, langkah Desak tidak diikuti tiga wakil Indonesia lainnya, pada disiplin Speed yang harus mengakhiri perjalanan mereka lebih awal di babak perdelapan final. Wakil Indonesia lainnya di Speed putri, Rajiah Sallsabillah mencatatkan waktu 7,07 detik dan harus takluk di tangan atlet Polandia, Natalia Kalucka, yang meraih waktu 6,72 detik.

Sementara di Speed putra, Kiromal Katibin juga harus merelakan langkahnya terhenti setelah sempat mengalami slip saat berhadapan dengan wakil Italia, Matteo Zurloni sebelum menyentuk garis waktu akhir. Katibin mencatatkan waktu 5,28 detik, lebih lambat dari Zurloni yang menorehkan 5,24 detik.

Dan tercatat pula atlet Raharjati Nursamsa terpaksa gugur karena melakukan false di babak yang sama, saat menghadapi Erik Noya Cardona asal Spanyol. Padahal ia juga terlihat menunjukkan pemanjatan lebih cepat hingga akhirnya mengalami false.

Di kategori putra disiplin Speed, akhirnya medali emas berhasil diraih oleh Samuel Watson dari Amerika Serikat. Dia mengalahkan Rishat Khaibullin dari Kazakhstan di final. Watson mencatatkan waktu 4,65 detik, sangat mendekati rekor dunia miliknya sendiri (4,64 detik) yang diraihnya di Bali.

Pada disiplin Lead, wakil putra Indonesia belum berhasil menembus babak semifinal. Musauwir menempati posisi ke-57, dan Muhammad Rizky Syahrafli Simatupang di posisi ke-58. Sementara itu, wakil putri Lead Indonesia, Sukma Lintang Cahyani, menempati posisi ke-28 di babak kualifikasi, sedikit di luar 24 posisi teratas yang berhak melaju ke semifinal.

Sekedar informasi, tim putra dan putri disiplin Lead Indonesia akan melanjutkan perjuangan mereka pada seri selanjutnya IFSC Climbing World Cup 2025 di Madrid, Spanyol, pada tanggal 18-19 Juli 2025.

Penulis: Dwi Iswanto/Ter

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire