MPLS, Bupati Kudus tegaskan antibullying di sekolah
Mengawali tahun ajaran baru 2025/2026, Bupati Kudus Sam'ani Intakoris mengikuti kegiatan apel Di SMP Negeri 1 Kudus bersama murid baru, orang tua murid, serta para guru, Senin (14/7).

Elshinta.com - Mengawali tahun ajaran baru 2025/2026, Bupati Kudus Sam'ani Intakoris mengikuti kegiatan apel Di SMP Negeri 1 Kudus bersama murid baru, orang tua murid, serta para guru, Senin (14/7). Bupati Kudus Sam’ani Intakoris hadir langsung memimpin apel, sekaligus memberikan pesan edukatif.
Bupati mengucapkan selamat datang kepada seluruh murid baru. Pihaknya menegaskan bahwa sekolah harus menjadi tempat yang aman, menyenangkan, serta menolak segala bentuk perundungan.
“Tidak boleh ada bullying. Para siswa harus senantiasa bersaing secara positif dalam belajar dan meraih prestasi,” tegasnya, Senin (14/7).
Ia menekankan pentingnya peran aktif guru dan orang tua dalam membimbing siswa selama masa transisi. MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) diharapkan menjadi proses adaptasi yang menyenangkan, membangun rasa memiliki terhadap sekolah, serta memperkuat karakter siswa sejak dini.
Sam’ani menyebut hari pertama sekolah sebagai momen yang sangat berkesan dan istimewa. Komunikasi yang baik antara sekolah dan orang tua juga dianggap penting untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang sehat dan inklusif.
“Kami sengaja menghadirkan orang tua untuk ikut apel. Semoga ini menjadi kesan luar biasa bagi anak-anak, bahwa orang tua hadir mendukung dan memantau pendidikan mereka,” ungkapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Kudus Abdul Rochim menyampaikan tahun ini, sekolah menerima 254 murid baru. Ia juga mengapresiasi kehadiran para orang tua yang mengantar anak-anaknya pada hari pertama sekolah.
“Ini bukti nyata keterlibatan orang tua dalam pendidikan. Kemitraan antara sekolah, orang tua, dan masyarakat adalah kunci utama keberhasilan pendidikan,” ungkapnya.