Top
Begin typing your search above and press return to search.

Tutup Operasional Haji 2025 Menag ungkap inovasi dan harapan

Menteri Agama Nasaruddin Umar secara resmi menutup operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M. Penutupan ini menandai selesainya seluruh rangkaian layanan kepada lebih dari 200 ribu jemaah haji Indonesia, yang diberangkatkan dalam dua gelombang sejak awal Mei lalu.

Tutup Operasional Haji 2025 Menag ungkap inovasi dan harapan
X
Menag Nasaruddin Umar secara resmi menutup Operasional Penyelenggeraan Ibadah Haji 2025, di Jakarta, Senin (14/7/2025). Foto: Rizky Rian Saputra

Elshinta.com - Menteri Agama Nasaruddin Umar secara resmi menutup operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M. Penutupan ini menandai selesainya seluruh rangkaian layanan kepada lebih dari 200 ribu jemaah haji Indonesia, yang diberangkatkan dalam dua gelombang sejak awal Mei lalu.

“Alhamdulillah seluruh tahapan operasional haji 1446 H/2025 M sudah berjalan. Secara umum, penyelenggaraan haji tahun ini berjalan sukses. Kita bersyukur, semua tantangan dan dinamika yang terjadi, bisa diatasi dengan baik oleh PPIH Arab Saudi,” kata Menag di Jakarta, Senin (14/7/2025).

Menag menegaskan bahwa jemaah Indonesia telah mengikuti seluruh tahapan ibadah, termasuk safari wukuf dan badal haji bagi yang sakit atau wafat. Hingga penutupan operasional, tercatat 447 jemaah wafat, sementara tiga jemaah masih dalam proses pencarian.

“Jemaah Indonesia bisa mengikuti puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina atau Armuzna, ada juga yang disafariwukufkan dan dibadalhajikan. Hari ini kita nyatakan operasional haji 2025 sudah berakhir,” lanjutnya.

Di sisi lain, Menag juga memperkenalkan formula 5BPH yakni 5 inovasi baru (5B), 5 progresifitas (5P), dan 5 harapan (5H). Formula ini merupakan rangkuman strategi, capaian, dan arah masa depan haji Indonesia.

Beberapa inovasi baru tahun ini antara lain penurunan BPIH, pelibatan multi syarikah, transparansi daftar pelunasan jemaah haji khusus, serta pelaksanaan dam melalui Baznas. Sementara itu, progresifitas mencakup peningkatan ekspor bumbu dan makanan siap saji, penguatan skema murur, dan pengembangan layanan teknologi seperti Kawal Haji serta Siskohat berbasis ISO 27001.

Sementara itu, lima harapan mencerminkan semangat transisi penyelenggaraan haji dari Kementerian Agama ke Badan Penyelenggara Haji. “Perlu percepatan dalam penyelesaian regulasi haji di Indonesia. Sebab, penyelenggaraan haji juga terikat dengan timeline yang dibuat oleh Arab Saudi,” ungkap Menag.

Menutup keterangannya, Menag Nasaruddin Umar menyampaikan apresiasi kepada Presiden, Wakil Presiden, DPR RI, Pemerintah Arab Saudi, Kemenkes, TNI/Polri, maskapai penerbangan, petugas haji, serta seluruh jemaah Indonesia.

“Penyelenggaraan haji bukan hanya soal pelayanan teknis. Ini soal pengabdian, perubahan, kolaborasi, dan keberlanjutan. Mari terus jaga semangat agar penyelenggaraan ibadah haji Indonesia semakin berdampak dan bermaslahat,” tandasnya.

Penulis: Rizky Rian Saputra/Ter

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire