Marshanda: klimaks kisah pengkhianatan cinta antara majikan dan babysitter

Elshinta.com - Jakarta – MD Pictures resmi merilis final trailer film La Tahzan: Cinta, Dosa, Luka yang disutradarai Hanung Bramantyo. Film ini diadaptasi dari kisah viral dan menampilkan kisah pengkhianatan cinta yang bikin geleng-geleng kepala.

"Kami memilih film ini karena ada sesuatu yang penting untuk disampaikan ke keluarga, karena saya dan Pak Manoj punya keluarga, dan musuh yang paling besar adalah yang paling dekat dengan kita,” ungkap sutradara Hanung Bramantyo, Senin (13/7/2025) di kantor MD Pictures, Jakarta.

Pada final trailernya, digambarkan klimaks kisah pengkhianatan cinta antara majikan dan babysitter. Selain itu, segala luka dan perasaan hancur yang diterima istri sah juga tergambar dalam beberapa cuplikan.

Final trailer berhasil mengejutkan para undangan yang menonton perdana di Gedung MD Place. Penonton bersorak dan meneriakkan nama Alina berulang-ulang setelah trailer dimainkan.

Pemutaran perilisan ini juga dihadiri CEO MD Entertainment, Manoj Punjabi, sutradara Hanung Bramantyo, komposer Andi Rianto, dan jajaran cast mulai dari Marshanda, Deva Mahenra, Patricia Gouw, Elmandsipasi, hingga Asri Welas.

Produser Manoj Punjabi mengatakan, film ini cukup berani dan memiliki makna yang mendalam. Ia menjamin bahwa penonton akan terhibur dan memiliki kesadaran antara benar dan salah.

“Menurut saya, ini sesuatu yang cukup berani kita bikin di layar lebar. Dan bagi saya ada maknanya.Kalau orang nonton film ini pasti kena hatinya, punya kesadaran antara benar-salah. Tapi yang pasti,saya jamin kita akan terhibur. Dan saya tidak akan berhenti sampai di sini,” ujar produser Manoj Punjabi.

Selain penayangan final trailer, acara ini juga diiringi pemutaran music video ‘Segalanya’ yang dinyanyikan Marshanda sebagai OST La Tahzan: Cinta, Dosa.

Lagu ‘Segalanya’ adalah karya cipta Andi Rianto (musik) dan Ria Leimena (lirik) yang berhasil menangkap esensi emosional dari film La Tahzan: Cinta, Dosa.

Lagu ini juga menggambarkan perasaan mendalam sang tokoh utama, Alina (Marshanda), tentang cinta, pengkhianatan, dan kehancuran. Dengan melodi yang catchy tetapi penuh emosi, ‘Segalanya’ menjadi cerminan perjalanan batin Alina dalam menghadapi pengorbanan dan kekecewaan.

“Lagu ini catchy tapi sedih banget. It captured the whole feeling-nya Alina dan cerita filmnya. Aku ngerasa blessed banget bisa nyanyi lagu ini, apalagi setelah lama nggak rekaman,” ungkap Marshanda.

Ia juga menambahkan bahwa lirik favoritnya adalah, hancurnya mimpi hidup, cinta, dan segalanya. "Bait tersebut merangkum kepedihan yang dialami tokoh utama dalam lagu ini," jelasnya.

Adapun sang komposer Andi Rianto mengungkapkan bahwa melodi “Segalanya” tercipta saat ia menyaksikan adegan-adegan krusial film tersebut.

“Lagu ini adalah segalanya—cinta, pengorbanan, dusta, ketidaktulusan, kesetiaan, dan pengingkaran. Semua ada di lagu ini,” tutup Andi (Dd)