Top
Begin typing your search above and press return to search.

MPLS Sekolah Rakyat 13 Bekasi fokus gelar penguatan karakter siswa

Hari kedua kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat Menengah Atas 13 Bekasi berlangsung dengan meriah dan penuh antusiasme dari seluruh siswa. 

MPLS Sekolah Rakyat 13 Bekasi fokus gelar penguatan karakter siswa
X
sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com

Elshinta.com - Hari kedua kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat Menengah Atas 13 Bekasi berlangsung dengan meriah dan penuh antusiasme dari seluruh siswa.

Kepala Sekolah SMA Rakyat 13 Bekasi, Lastri Fajarwati mengatakan berbagai agenda edukatif dan penguatan karakter digelar untuk membekali peserta didik baru secara menyeluruh, baik secara akademis maupun mental.

“Alhamdulillah, hari ini menjadi momen istimewa karena kami mendapat kunjungan langsung dari Bapak Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, bapak Mukti. Beliau memberikan arahan penuh motivasi kepada siswa-siswi kami agar percaya diri, berani tampil, serta memaksimalkan potensi selama proses belajar,” ujar Lastri Fajarwati, di sela kegiatan, Selasa (15/7/2025).

Ia menjelaskan setelah sesi motivasi dari Menteri, kegiatan dilanjutkan dengan materi utama hari itu, yaitu mitigasi bencana.

Para siswa mendapatkan edukasi langsung dari tim TAGANA Kementerian Sosial, yang memberikan simulasi dan teori dasar tentang bagaimana bertindak dalam kondisi darurat, seperti gempa bumi, banjir, dan kebakaran.

“Materi mitigasi bencana ini sangat penting untuk menumbuhkan kesiapsiagaan siswa menghadapi kondisi tak terduga, sejalan dengan penguatan karakter dan kedisiplinan yang menjadi nilai utama di Sekolah Rakyat,” jelas Lastri seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanyo, Rabu (16/7).

Kegiatan MPLS di Sekolah Rakyat dirancang sebagai program terintegrasi penuh yang tidak hanya berlangsung pada jam sekolah, tetapi juga dalam pola pembinaan karakter di asrama.

"Jadwal belajar dimulai pukul 06.30 pagi hingga 15.15 sore, dilanjutkan dengan salat Ashar berjamaah, apel sore, hingga kegiatan mandiri seperti bersih-bersih, mencuci pakaian, dan interaksi sosial," paparnya.

“Setelah Magrib, siswa mengikuti tadarus dan salat berjamaah. Malam harinya, ada sesi mentoring yang dilakukan oleh wali asu dan wali asrama. Satu wali asu membimbing sepuluh anak, membahas evaluasi harian dan memberikan motivasi,” sambung Lastri.

Ia mengungkapkan kehidupan di Sekolah Rakyat dibentuk seperti miniatur masyarakat yang disiplin dan gotong royong.

Seperti pukul 21.00 malam, seluruh siswa istirahat, lalu bangun pukul 04.00 pagi untuk salat Subuh berjamaah, olahraga, sarapan, dan persiapan sekolah.

“Melalui pola ini, kami ingin membentuk karakter kuat dan mandiri, sehingga siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh menghadapi kehidupan,” tutup Lastri.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire