BI meyakini inflasi 2025-2026 tetap rendah dalam sasaran
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan, bank sentral Indonesia meyakini inflasi pada 2025 dan 2026 akan tetap rendah dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus 1 persen.

Elshinta.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan, bank sentral Indonesia meyakini inflasi pada 2025 dan 2026 akan tetap rendah dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus 1 persen.
“Inflasi inti diprakirakan lebih rendah dari prakiraan seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas ekonomi yang memadai, imported inflation yang terkendali, dan dampak positif dari digitalisasi,” kata Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Juli 2025 di Jakarta, Rabu.
Selain itu, imbuh Perry, inflasi volatile food (VF) diprakirakan terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi Bank Indonesia dengan pemerintah pusat dan daerah.
Adapun inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2025 tetap terjaga rendah dan mendukung stabilitas perekonomian.
Inflasi IHK Juni 2025 tercatat rendah sebesar 1,87 persen year on year (yoy), ditopang inflasi inti yang menurun, inflasi volatile food (VF) yang rendah, dan inflasi administered prices (AP) yang terkendali.
Inflasi inti tercatat turun menjadi 2,37 persen (yoy), dipengaruhi konsistensi suku bunga kebijakan moneter dalam mengarahkan ekspektasi inflasi sesuai dengan sasarannya serta permintaan yang lebih rendah.
Kemudian, inflasi kelompok VF masih tercatat rendah 0,57 persen (yoy) didukung oleh kecukupan pasokan komoditas pangan utama dan eratnya sinergi pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat/Daerah (TPIP/TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Sementara itu, inflasi kelompok AP tetap terkendali 1,34 persen (yoy), di tengah kenaikan tarif air minum PAM dan cukai hasil tembakau.