Top
Begin typing your search above and press return to search.

Piskolog: Laki-laki juga rentan alami kekerasan seksual

Elshinta.com - Psikolog dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) DKI Jakarta Noridha Weningsari berpendapat laki-laki seperti halnya perempuan juga rentan mengalami kekerasan seksual, termasuk di ruang digital.

Piskolog: Laki-laki juga rentan alami kekerasan seksual
X
Ilustrasi korban kekerasan. (ANTARA/Pixabay/Tumisu)

Elshinta.com - Psikolog dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) DKI Jakarta Noridha Weningsari berpendapat laki-laki seperti halnya perempuan juga rentan mengalami kekerasan seksual, termasuk di ruang digital.

"Laki-laki sangat mungkin mengalami kekerasan, termasuk kekerasan seksual. Meskipun secara statistik memang perempuan lebih rentan mengalami kekerasan karena konstruksi sosialnya," kata Noridha dalam kegiatan "Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan" di Jakarta, Kamis.

Ketua Bidang I Pengembangan Profesi dan Standardisasi Praktik Psikologi Forensik, Pengurus Pusat Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) itu mengatakan ada persepsi-persepsi kepada laki-laki yang kaitannya dengan seksualitas, sehingga mereka rentan untuk mengalami kekerasan.

Contohnya, komentar dari perempuan yang mengobjektifikasi secara seksual karena pria terlihat rupawan.

"Dengan bilang 'aduh ya ampun ganteng sekali, ingin jadi air mandinya' atau semacamnya. Itu sebenarnya juga adalah bentuk kekerasan seksual," kata Noridha.

Hanya saja, berbeda dari perempuan, tak semua orang menyadari komentar semacam itu sebagai bentuk kekerasan seksual.

"Ketika terjadi pada perempuan, persepsi masyarakat akan memandang secara langsung bahwa, perempuan mengalami kekerasan seksual. Tapi kalau pada laki-laki itu bukan (kekerasan seksual)," ujar dia.

Menurut dia, inilah yang menyebabkan sekalipun laki-laki mengalami kekerasan seksual tetapi tidak melaporkannya.

Dalam kesempatan yang sama, Asisten Koordinator Divisi Reformasi Hukum dan Kebijakan Komnas Perempuan, Adelita Kasih menyampaikan, dalam konteks ketidakadilan gender, laki-laki juga bisa mengalaminya. Biasanya, mereka ini disebut sebagai korban patriarki.

"Dia harus menjadi one man show, misalnya harus mencari nafkah. Tidak boleh misalnya terkait maskulinitasnya terlihat sedih, atau sebagainya. Itu bentuk-bentuk yang sebenarnya dibentuk oleh patriarki," katanya.

Namun, saat ini belum data terkait jumlah laki-laki khususnya di Jakarta yang menjadi korban ketidakadilan gender atau kekerasan seksual.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire