Top
Begin typing your search above and press return to search.

Festival Danau Lindu upaya Pemkab Sigi tingkatkan kunjungan wisatawan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah menjelaskan pelaksanaan Festival Danau Lindu (FDL) merupakan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik dari nasional maupun mancanegara. Bupati Sigi Moh Rizal Intjenae saat pembukaan Festival Danau Lindu di Desa Tomado mengatakan Kabupaten Sigi khususnya Lindu kaya akan keanekaragaman seni budaya dan tradisi yang merupakan bagian dari kearifan lokal.

Festival Danau Lindu upaya Pemkab Sigi tingkatkan kunjungan wisatawan
X
Bupati Sigi Moh Rizal Intjenae bersama Gubernur Sulteng Anwar Hafid saat membuka kegiatan Festival Danau Lindu di Desa Tomado, Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Jumat (18/7/2025). (ANTARA/Moh Salam)

Elshinta.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah menjelaskan pelaksanaan Festival Danau Lindu (FDL) merupakan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik dari nasional maupun mancanegara. Bupati Sigi Moh Rizal Intjenae saat pembukaan Festival Danau Lindu di Desa Tomado mengatakan Kabupaten Sigi khususnya Lindu kaya akan keanekaragaman seni budaya dan tradisi yang merupakan bagian dari kearifan lokal.

"Tentunya ini menjadi modal serta peluang kita untuk menjadikan Kabupaten Sigi sebagai target destinasi baik untuk wisatawan lokal, nusantara bahkan mancanegara guna membawa Sigi maju berkelanjutan berbasis pertanian dan pariwisata," kata Rizal Intjenae, Sabtu.

Ia mengemukakan Festival Danau Lindu merupakan agenda tradisi adat dan budaya yang diselenggarakan setiap tahunnya di Kecamatan Lindu.

"Event ini juga khas dan menarik yang menampilkan kreativitas masyarakat Sigi dan inovasi karena Kabupaten Sigi adalah salah satu wilayah di Sulteng yang memiliki keindahan panorama alamnya termasuk di dalamnya ada Taman Nasional Lore Lindu," ucapnya.

Ia menuturkan pemerintah daerah melalui program unggulannya yakni mendukung pariwisata untuk meningkatkan layanan pariwisata di destinasi unggulan seperti danau Lindu, paralayang Wayu, air panas Bora, dan lainnya.

"Salah satu strategi untuk mempromosikan kearifan lokal, keindahan alam serta keanekaragaman seni budaya dan tradisi itu melalui Festival Danau Lindu," sebutnya.

Menurut dia, FDL sejak pertama kali diadakan tahun 2009 hingga saat ini merupakan acara yang dinantikan masyarakat Sigi dan Sulawesi Tengah.

"Pelaksanaan FDL ini berada di Kecamatan Lindu yakni berada di kawasan cagar biosfer Taman Nasional Lore Lindu dan harapannya masyarakat Lindu tetap memegang teguh falsafah hidup turun temurun bahwa hutan dan seluruh kekayaan alam merupakan sumber kehidupan serta prinsip-prinsip konservasi sebagai nilai hidup, meyakini bahwa hutan adalah rumah, hutan adalah keluarga, dan hutan adalah nyawa," katanya.

Rizal menyebutkan masyarakat Lindu dan alam adalah dua entitas yang tidak dapat terpisahkan, prinsip konservatif pada dasarnya tertanam di diri masyarakat Lindu jauh sebelum berdirinya Taman Nasional Lore Lindu.

"Tugas pemerintah daerah saat ini bagaimana menjadikan kecamatan Lindu menjadi target kunjungan bagi wisatawan pasca pelaksanaan FDL ini dan Insyaallah ke depan kita sepakat akan selalu melakukan evaluasi serta perbaikan-perbaikan sehingga dengan kekayaan adat budaya dan objek wisata di Lindu ini akan mampu dikelola lebih profesional dan dikemas dalam formulasi yang sesuai dengan permintaan pasar pariwisata" ujarnya.

Ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian alam dan seni budaya serta potensi kearifan lokal lainnya, menciptakan keamanan dan mempertahankan keramahtamahan di Lindu.

"FDL ini menjadi momentum yang baik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, menjaga kelestarian alam dan mempererat rasa persaudaraan serta cinta terhadap budaya dan lingkungan kita," tuturnya.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire