Peringatan Hari Anak Nasional di Pandeglang ada Jelajah SAPA
Kabupaten Pandeglang, Banten menjadi wilayah ke-empat yang dipilih Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) untuk pelaksanaan kegiatan Jelajah SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak). Puncak Peringatan Hari Anak Nasional akan digelar tanggal 23 Juli 2025 mendatang.
.jpeg)
Elshinta.com - Kabupaten Pandeglang, Banten menjadi wilayah ke-empat yang dipilih Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) untuk pelaksanaan kegiatan Jelajah SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak). Puncak Peringatan Hari Anak Nasional akan digelar tanggal 23 Juli 2025 mendatang.
Berbicara di depan 200 santri dari Yayasan Hidayatul Mubtadiin, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi mendorong pemenuhan hak pendidikan dan perlindungan anak di lingkungan pesantren. Yayasan Hidayatul Mubtadiin dapat menjadi contoh baik pemenuhan hak pendidikan anak, disertai dengan dukungan pemerintah daerah dan masyarakat untuk mewujudkan kepentingan terbaik bagi anak dan mencegah kekerasan.
"Pesantren harus berperan aktif menyediakan layanan pengasuhan alternatif yang baik dan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, serta mendukung tumbuh kembang anak-anak. Pesantren harus dapat menjadi tempat pendidikan yang membentuk generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045," ujar Menteri PPPA Arifah Fauzi, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Elshinta, Sabtu (19/7/2025).
Menteri PPPA menyatakan Jelajah SAPA di Pandeglang dapat terwujud berkat sinergi dan kolaborasi antara Kemen PPPA dan Badan Zakat Nasional serta pemerintah daerah yang diwujudkan antara lain dalam bentuk pemberian bantuan paket peralatan sekolah.
"Kami menyadari betapa pentingnya institusi pendidikan dalam membentuk karakter anak. Oleh karenanya pada Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2025, Kemen PPPA berkoordinasi dengan berbagai pihak,” tambahnya.
Kementerian PPPA mendorong Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk menerbitkan surat edaran yang mengajak seluruh sekolah, madrasah dan pesantren serentak menyelenggarakan peringatan HAN.
Nantinya institusi pendidikan diharapkan bisa melaksanakan kegiatan perayaan HAN yang positif bagi anak. Mulai dari senam, permainan tradisional, dan menyanyikan lagu daerah serta nasional, guna memperkaya pengalaman belajar anak. Kegiatan tahun 2025 dilakukan tidak sentralistik tetapi desentralistik jadi perayaan HAN diselenggarakan di berbagai tempat di Indonesia.
Penulis: Sri Lestari/Ter