Cak Imin dorong dukungan nyata bagi Seniman

Elshinta.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menegaskan pentingnya peran seni dan budaya sebagai jembatan komunikasi lintas kelompok di tengah dinamika politik dan sosial bangsa.

Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Kolaborasi Kelola Karya (Kolakarya) 2025 di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Sabtu (19/7/2025). Dalam acara yang mempertemukan berbagai pelaku seni dan kreator dari beragam latar belakang itu, Gus Imin menekankan bahwa seni dan budaya merupakan medium paling netral untuk membangun kedekatan antarkelompok.

“PKB ingin menyapa semua kalangan, berkomunikasi secara cair dengan siapa pun. Dalam hal ini, seni dan budaya adalah realitas yang paling netral, yang bisa mendekatkan kita satu sama lain. Di antara perjuangan politik, salah satu yang paling pokok adalah soal kemanusiaan,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada penyelenggara Kolakarya 2025 karena telah menciptakan ruang terbuka bagi para seniman dan kreator untuk mengekspresikan karya mereka secara inklusif.

“Saya sangat senang dan bangga. Kolakarya adalah ajang seni, budaya, dan kreativitas. Ini ruang terbuka bagi para seniman—baik yang baru merintis maupun yang telah memiliki karya besar. Ini membuat komunikasi antar semua pihak menjadi lebih mudah dan inklusif,” tambahnya.

Lebih lanjut, Gus Imin merespons kemungkinan kritik dari kalangan seniman terhadap pemerintah. Menurutnya, kritik adalah bagian penting dari demokrasi yang harus diterima dengan terbuka.

“Kritik itu vitamin bagi politik, demokrasi, dan pejabat publik. Karena itu, saya sangat terbuka dan justru berterima kasih jika dikritik. Kritik pasti membawa kemajuan,” tegasnya.

Sebagai Menko Pemberdayaan Masyarakat, Gus Imin juga menyoroti pentingnya dukungan konkret dari negara terhadap pelaku seni. Ia mengapresiasi keberadaan Kementerian Kebudayaan dan menekankan perlunya langkah nyata yang mendukung ekonomi para seniman.

“Kita bersyukur ada Kementerian Kebudayaan. Tinggal kita di DPR dan pemerintah membackup melalui berbagai upaya seperti membuka pasar, menyelenggarakan lebih banyak event, memperluas akses ruang berkarya, termasuk memberikan fasilitas, stimulan, hingga pembebasan pajak bagi seniman,” ungkapnya. (ADP)