Top
Begin typing your search above and press return to search.

Perumnas hadirkan solusi hunian terjangkau di tengah kota

Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) berkomitmen mendukung percepatan program revitalisasi kawasan hunian serta pengembangan hunian subsidi vertikal di kawasan perkotaan. Plt Direktur Utama Perumnas Tambok Setyawati mengatakan proyek seperti Rusun Klender dan Alonia Kemayoran merupakan bukti nyata bahwa hunian subsidi yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tetap bisa diwujudkan di tengah kota.

Perumnas hadirkan solusi hunian terjangkau di tengah kota
X
Ilustrasi - Salah satu hunian vertikal yang dikembangkan Perum Perumnas. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin

Elshinta.com - Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) berkomitmen mendukung percepatan program revitalisasi kawasan hunian serta pengembangan hunian subsidi vertikal di kawasan perkotaan. Plt Direktur Utama Perumnas Tambok Setyawati mengatakan proyek seperti Rusun Klender dan Alonia Kemayoran merupakan bukti nyata bahwa hunian subsidi yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tetap bisa diwujudkan di tengah kota.

"Revitalisasi kawasan dan pengembangan hunian vertikal subsidi seperti Klender dan Alonia Kemayoran bukan hanya soal membangun fisik hunian highrise, tetapi juga menciptakan ekosistem hunian yang lebih manusiawi, produktif, dan relevan dengan kebutuhan generasi muda kota," ujar Tambok dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Ia menyebut Perumnas siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, daerah, dan lembaga keuangan untuk memperluas jangkauan program subsidi ini. Menurutnya, kunci dalam mewujudkan kota yang layak huni adalah sinergi lintas sektor, seperti yang telah dilakukan di Alonia Kemayoran, yang bekerja sama dengan Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran untuk mengembangkan hunian vertikal subsidi bagi MBR.

Perumnas terus menegaskan komitmennya untuk menghadirkan solusi hunian layak bagi masyarakat perkotaan, khususnya bagi MBR, melalui pengembangan hunian vertikal subsidi yang aksesibel, strategis, dan terintegrasi di tengah kota. Model hunian seperti ini diyakini menjadi kunci dalam menciptakan kota yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan.

"Kami percaya bahwa akses terhadap hunian yang layak dan terjangkau di pusat kota adalah hak semua warga," kata Tambok.

Sementara itu, pengamat infrastruktur dan tata kota Yayat Supriatna mengatakan revitalisasi rusun menjadi solusi paling realistis untuk kota-kota besar seperti Jakarta agar lebih tertata dan layak huni. Konsep ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang mencontoh keberhasilan Singapura dalam pembangunan hunian vertikal.

Selain menata kawasan, Yayat menilai program revitalisasi dan pengembangan hunian subsidi vertikal efektif menekan backlog perumahan dan mendukung target pemerintah menyediakan satu juta rumah perkotaan. Ia menekankan pembangunan rumah susun menjadi langkah paling masuk akal untuk memenuhi kebutuhan hunian di kota besar yang lahannya terbatas.

"Solusi mengatasi backlog untuk kawasan perkotaan yang paling realistis adalah membangun rumah susun," kata Yayat.

Yayat menyampaikan program revitalisasi rusun ini harus menyasar generasi produktif berusia 25 sampai 40 tahun seperti gen Z dan milenial. Generasi yang lebih tua dinilai lebih sulit diarahkan untuk tinggal di rumah susun karena faktor budaya dan kebiasaan.

Menurutnya, transformasi ini bukan hanya merevitalisasi fisik rumah susun semata, tetapi juga menata ulang budaya masyarakat perkotaan. Yayat menilai perubahan pola pikir dan gaya hidup warga menjadi kunci agar Jakarta mampu bertransformasi menjadi kota kelas dunia.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire