Top
Begin typing your search above and press return to search.

Polisi mediasi perselisihan Opang dan taksi online di Tangerang

Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang, Polda Banten, memediasi dan klarifikasi terkait perselisihan pengemudi ojek pangkalan (Opang) dan taksi online di kawasan Stasiun Tigaraksa, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.

Widodo
Polisi mediasi perselisihan Opang dan taksi online di Tangerang
X
Kapolresta Tangerang Kombes Pol. Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah memediasi sejumlah ojek pangkalan dan driver online terkait perkara perselisihan kedua belah pihak di Stasiun Tigaraksa, Solear, Kabupaten Tangerang. (ANTARA/Azmi Samsul Maarif)

Elshinta.com - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang, Polda Banten, memediasi dan klarifikasi terkait perselisihan pengemudi ojek pangkalan (Opang) dan taksi online di kawasan Stasiun Tigaraksa, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.

Kapolresta Tangerang Kombes Pol. Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah di Tangerang, Minggu mengatakan bahwa insiden perselisihan antara Opal dan taksi online ini didasari adanya miskomunikasi terkait zona penarikan penumpang.

"Ada selisih kepahaman antara teman-teman dari ojek pangkalan dengan pihak dari driver online, dan saat ini kita mediasi teman-teman yang terlibat," katanya.

Sebelumnya beredar video di media sosial (medsos) yang menampilkan beberapa pengemudi ojek pangkalan yang menghadang sebuah kendaraan milik pengemudi taksi online di Stasiun Tigaraksa pada Jumat (25/7) lalu.

Dalam rekaman itu, sejumlah ojek pangkalan memaksa menurunkan penumpang ibu dan balita di tengah jalan dalam kondisi hujan.

Bahkan, mereka sempat terlihat mengancam dengan akan merusak kendaraan taksi online memakai batu yang ada di lokasi.

Atas kejadian tersebut, pengemudi taksi oline itu terpaksa menurunkan penumpangnya di lokasi tempat kejadian perkara (TKP).

Para ojek pangkalan berdalih, bahwa aksi yang dilakukannya tersebut merupakan tindakan tegas terhadap taksi online yang melanggar wilayah zona penjemputan penumpang.

"Makanya kami langsung merespon adanya insiden ini untuk meninjau langsung di TKP. Dan saat ini kita akan mediasi teman-teman Opal agar tidak terjadi lagi. Karena memang terus terang nanti ujungnya adalah yang menjadi korban itu masyarakat/penumpangnya," jelasnya.

Indra bilang, berdasarkan hasil klarifikasi bersama perwakilan ojek pangkalan bahwa terjadinya miskomunikasi kedua pihak antara pengemudi taksi online dan Opal. Sehingga, insiden penghadangan yang merugikan penumpang itu terjadi.

Selain itu, sebagai langkah penanganan lebih lanjut dari pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan mendalam atas perselisihan antara ojek pangkalan dengan taksi online sebagai mencarikan solusi.

"Saat ini, kami sedang dalam proses penyelidikan, Insya Allah nanti yang terbaik kita upayakan agar intinya jangan sampai terjadi kembali. Dan saat ini saya mohon bersabar Menarik diri jangan termakan hasutan apapun sekecil apapun, serahkan kepada pihak kami kepolisian untuk menanganinya," kata dia.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire