Gempa Poso, Kemensos kirim bantuan dan dirikan dapur umum
Kementerian Sosial (Kemensos) merespons gempa bumi magnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dengan menyalurkan bantuan logistik, mendirikan tenda serbaguna, dan membuka dapur umum bagi para penyintas.

Elshinta.com - Kementerian Sosial (Kemensos) merespons gempa bumi magnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dengan menyalurkan bantuan logistik, mendirikan tenda serbaguna, dan membuka dapur umum bagi para penyintas.
Bantuan dikirim langsung dari Gudang Sentra Nipotowe Palu, mencakup berbagai kebutuhan dasar pengungsi.
“Atas arahan Pak Mensos, kami langsung bergerak, menyalurkan bantuan yang dibutuhkan seperti kasur, selimut, paket family kit, paket perlengkapan anak, tenda gulung, hingga tenda keluarga dan tenda serbaguna. Bantuan ini diutamakan untuk memastikan keselamatan, dan kenyamanan, khususnya bagi anak-anak dan kelompok rentan,” ujar Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos, Masryani Mansyur, di Jakarta, Senin (28/7/2025) malam.
Gempa terjadi, Kamis (24/7/2025) malam, pukul 20.06 WITA, mengguncang wilayah sekitar 70 km barat daya Poso. Dampaknya, sebanyak 943 kepala keluarga atau 3.772 jiwa harus mengungsi—terdiri dari 1.963 jiwa di Kecamatan Pamona Selatan dan 1.809 jiwa di Kecamatan Pamona Tenggara.
Sejumlah titik pengungsian telah didirikan, antara lain di halaman Gereja Damai Tindoli (167 jiwa), lapangan bola Desa Tolambo (251 jiwa), serta Kantor Kepala Desa Tolambo (90 jiwa). Meski tak ada korban jiwa, lima orang dilaporkan mengalami luka-luka, dan lima rumah warga rusak.
Bantuan yang diberikan Kemensos mencakup 100 kasur, 150 selimut, 100 paket family kit, 50 paket kidsware, 15 paket perlengkapan dapur umum, 500 tenda gulung, 10 tenda keluarga portabel, dan 1 unit tenda serbaguna keluarga. Total nilai bantuan mencapai Rp249,1 juta.
Tenda serbaguna yang telah didirikan di Desa Tindoli digunakan sebagai ruang belajar anak-anak di siang hari dan tempat beristirahat pada malam hari. Sementara itu, tiga dapur umum mandiri telah beroperasi: dua di Desa Tolambo dan satu di Desa Tindoli. Pengelolaan dapur melibatkan unsur Dinas Sosial, Tagana, TNI-Polri, dan masyarakat setempat.
Status Tanggap Darurat diberlakukan oleh Bupati Poso selama 14 hari, terhitung sejak 25 Juli hingga 7 Agustus 2025. Selama masa ini, penanganan bencana melibatkan seluruh unsur seperti TNI-Polri, Tagana, PKH, TKSK, hingga aparat desa untuk terus melakukan asesmen dan distribusi bantuan.
Sebagian besar warga masih memilih bertahan di tenda pengungsian, sementara lainnya mendirikan tenda mandiri di sekitar rumah karena gempa susulan masih kerap terjadi.
Penulis: Rizky Rian Saputra/Ter