Kemensos kembangkan kompetensi Tagana Kalimantan Selatan
Dalam upaya mengoptimalkan pengembangan kompetensi Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan merumuskan materi pendidikan dan pelatihan berjenjang untuk Tagana, Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin melakukan workshop.

Elshinta.com - Dalam upaya mengoptimalkan pengembangan kompetensi Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan merumuskan materi pendidikan dan pelatihan berjenjang untuk Tagana, Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin melakukan Workshop yang bertajuk “Optimalisasi Peran Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin Dalam Pengembangan Kompetensi Taruna Siaga Bencana (Tagana)” sebagai Tonggak Penting dalam Pengembangan Kompetensi Tagana di Tanah Air".
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI, Robben Rico berkesempatan hadir secara daring untuk memberikan sambutan dan membuka kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Robben Rico mengungkapkan keprihatinannya karena saat ini semakin jarang terlihat adanya peningkatan kapasitas bagi Tagana. Bahkan, jumlah anggota Tagana terus mengalami penurunan. Beliau menitipkan harapan agar Tagana yaang luar biasa yang dulu telah dirintis oleh Bapak Andi Hanindito (pendiri Tagana) dan rekan-rekan dapat kembali dicetak dan dikembangkan.
“Tugas kita hari ini adalah memastikan keberadaan TAGANA tetap memberi warna dalam penanganan bencana bersama para pemangku kepentingan, baik di pusat maupun daerah,” tegasnya.
Workshop yang dihadiri sebanyak 57 orang peserta mengikutinya secara antusias dan berjalan secara dinamis. Kegiatan dilaksanakan selama 4 hari (28 s.d 31 Juli 2025) berlokasi di BBPPKS Banjarmasin bertujuan untuk membangun kemitraan strategis dengan lembaga-lembaga di bidang penanggulangan bencana, menyusun rekomendasi peran BBPPKS Banjarmasin secara kolaboratif, mengoptimalkan pengembangan kompetensi Tagana dan merumuskan materi pendidikan dan pelatihan berjenjang untuk Tagana.
Robben juga memberikan apresiasi kepada Kepala BBPPKS Banjarmasin atas inisiasi pelaaksanaan workshop ini.
Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya menjalankan fungsi pelatihan kesejahteraan sosial, tetapi juga menguatkan kompetensi TAGANA dalam bidang kebencanaan. Beliau berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan di seluruh BBPPKS Regional 1–6 sebagai upaya peningkatan kapasitas TAGANA secara menyeluruh.
Di akhir sambutannya, Robben menitipkan pesan penting agar gerakan TAGANA Masuk Sekolah bisa segera dilaksanakan, khususnya melalui Sekolah Rakyat.
“Ajarkan pendidikan kebencanaan kepada generasi muda. Minimal mereka mampu melindungi diri sendiri, bahkan kelak bisa membantu sesama saat bencana terjadi,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama kepala BBPPKS Banjarmasin, Yadi Muchtar, dalam laporannya menjelaskan bahwa workshop ini sebagai bagian dari proyek perubahan yang bertujuan memperkuat peran balai dalam pengembangan SDM kesejahteraan sosial yang bergerak pada perlindungan sosial korban bencana yaitu Tagana.
Kegiatan tersebut, juga dihadiri oleh Kepala BBPPKS Bandung Iyan Kusmadiana , Kepala BBPPKS Makassar Anna Puspasari, dan Kepala BBPPKS Papua John Mampioper sebagai peserta dan narasumber.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Kepala Pusdiklatbangprof Kemensos RI, Hasim, yang turut hadir melalui media daring.
Adapun Puncak acara workshop direncanakan berlangsung pada 30 Juli 2025 dengan kegiatan simulasi penanganan korban bencana yang melibatkan kurang lebih dari 350 peserta, termasuk unsur SAR, BPBD, PMI, UPTD Kesehatan, RSUD, TNI, POLRI, PRAMUKA, dan unsur TAGANA serta siswa siswi Sekolah Rakyat Terintegrasi 9 BBPPKS Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan.”
Dengan terselenggaranya workshop ini, diharapkan peran TAGANA semakin diperkuat sebagai ujung tombak Kementerian Sosial RI dalam melaksanakan perlindungan sosial bagi korban bencana bencana tidak hanya di Provinsi Kalimantan Selatan namun lebih luas lagi bagi seluruh di Indonesia. (pra