KPA Papua latih 50 relawan peduli AIDS di Jayapura
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua melakukan pelatihan penguatan kapasitas volunter peduli AIDS bagi warga di Papua bertempat di Kantor KPA Provinsi Papua, Rabu (30/7).

Elshinta.com - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua melakukan pelatihan penguatan kapasitas relawan peduli AIDS bagi warga di Papua bertempat di Kantor KPA Provinsi Papua, Rabu (30/7). Pelatihan ini diikuti oleh 50 orang relawan dari berbagai latar belakang yang tergabung dalam tahap pertama pembentukan volunteer peduli AIDS.
Ketua Harian KPA Provinsi Papua, dr. Anton Tony Mote mengatakan, pembentukan relawan volunteer peduli AIDS telah disusun sejak tahun 2024, namun realisasi program ini tertunda karena keterbatasan anggaran daerah yang lebih difokuskan pada penyelenggaraan Pilkada serentak 2024.
“Pelatihan bagi volunteer tahun ini kita tetap laksanakan, walaupun dana masih terbatas, dan kita memutuskan untuk bergerak. Kita mulai dari apa yang ada, dan kita percaya bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama-sama,” ungkap dr. Anton seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan.
Ia menjelaskan, pelatihan bertujuan untuk membekali para relawan agar mampu menjadi mitra kerja strategis KPA dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA. Selain itu, juga mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Provinsi Papua.
Dikatakan Anton, tahap pertama ini akan dilanjutkan dengan pelibatan relawan dalam berbagai kegiatan lapangan, termasuk edukasi berbasis komunitas, pendampingan kelompok rentan, hingga pelaporan berbasis wilayah kerja.
Dalam pelatihan ini peserta diberikan empat materi pokok yang pertama informasi dasar tentang HIV dan AIDS. Kedua pencegahan dan pendampingan terhadap ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Ketiga komunikasi aktif dan teknik konseling dasar, keempat petunjuk teknis dan pelaporan kegiatan volunteer.
Anton mengungkapkan, dalam pelatihan ini pihaknya mendatangkan para narasumber berasal dari berbagai instansi dan lembaga mitra seperti Dinas Kesehatan, LSM HIV/AIDS, serta konselor dan fasilitator berpengalaman di bidang pendampingan dan edukasi komunitas.
“Kami ingin membangun relawan yang bukan hanya paham isu HIV/AIDS, tetapi juga mampu hadir dengan empati, integritas, dan keterampilan komunikasi yang kuat,” tambah dr. Anton.
Ia mengatakan, KPA Provinsi Papua menargetkan pembentukan dan pelatihan lanjutan Volunteer Peduli AIDS tahap kedua pada akhir tahun 2025, dengan dukungan dari pemerintah daerah dan mitra pembangunan lainnya.