Top
Begin typing your search above and press return to search.

Sekolah ACS Bali, pengalaman pendidikan holistik 140 tahun 

Sekolah Anglo Chinese School (ACS) Bali yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, Pulau Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, secara resmi telah memulai kegiatan belajar dan mengajar untuk tahun ajaran 2025 - 2026. 

Sekolah ACS Bali, pengalaman pendidikan holistik 140 tahun 
X
Sumber foto: Eko Sulestyono/elshinta.com.

Elshinta.com - Sekolah Anglo Chinese School (ACS) Bali yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, Pulau Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, secara resmi telah memulai kegiatan belajar dan mengajar untuk tahun ajaran 2025 - 2026.

Dengan pengalaman di bidang pendidikan selama hampir 140 tahun, ACS Bali membawa tradisi yang kuat dalam membentuk kepribadian siswa yang unggul, baik secara akademis, maupun sebagai pemimpin yang berkarakter dan peduli terhadap kehidupan sekitar.

Didirikan pada tahun 1886 di Singapura, ACS telah berkembang menjadi salah satu institusi pendidikan yang bergengsi di Asia. Institusi ini telah berkontribusi dalam melahirkan generasi pemimpin, pengusaha dan penggerak komunitas yang mumpuni.

Banyak dari mereka yang berhasil melanjutkan studi ke berbagai universitas ternama di dunia, termasuk Oxford & Cambridge di Inggris serta Ivy League di Amerika Serikat hingga institusi terkemuka lainnya di Asia dan Australia.

“Dimulainya tahun ajaran di ACS Bali menandai terwujudnya sebuah visi, yaitu memberikan ruang untuk menjadi pusat pembelajaran di dalam kawasan ini,” kata Tuti Hadiputranto, Presiden Direktur PT Bali Turtle Island Development (BTID), pengembang dan pengelola KEK Kura Kura Bali di Pulau Serangan, Kamis (31/7).

Manajemen BTID meyakini bahwa para siswa ACS akan memperoleh pelajaran berharga yang mencakup nilai pengabdian, kesederhanaan, dan tanggung jawab. Nilai-nilai ini diharapkan dapat membentuk karakter siswa dalam menghormati sesama serta menjaga hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar.

“ACS Bali merupakan tempat sempurna yang memberikan kesempatan pada setiap pelajar untuk berkembang secara akademis dan keimanan juga terinspirasi dengan kekayaan budaya, alam, hingga kehidupan masyarakat di Pulau Bali,” tegasnya.

Kampus ACS Bali tahap I menempati lahan seluas 3 hektar di kawasan Kura Kura Bali, dilengkapi dengan fasilitas utama yang mencakup ruang kelas, perpustakaan, aula olahraga, 12 laboratorium, serta kantin berkapasitas hampir 300 orang.

Area ini akan berkembang hingga 4,8 hektar dalam beberapa tahun mendatang. Rencana pengembangan ke depan mencakup kolam renang, asrama murid, dan ruang kelas baru yang dirancang dengan memadukan warisan budaya dan keindahan alam Bali sesuai kebutuhan pendidikan modern.

Lokasi dari kawasan ini sangat strategis dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 20 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai, sehingga mudah diakses oleh keluarga dari berbagai wilayah.

Pada tahun ajaran ini, ACS Bali membuka Kelas 1–5 dan Kelas 7, serta akan menambah jenjang setiap tahun hingga Kelas 12, dengan lulusan International Baccalaureate Diploma Programme (IBDP) angkatan pertama pada tahun 2029.

Kurikulum yang digunakan menggabungkan program Cambridge International untuk Kelas 1-10 dan International Baccalaureate (IB) untuk Kelas 11-12 dengan pendekatan khas ACS yang menekankan pengembangkan karakter, kepemimpinan, dan pengabdian masyarakat.

“ACS Bali juga telah merencanakan program kolaborasi dengan komunitas sekitar, Desa Serangan,” lanjutnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Sulestyono, Kamis (31/7).

Dalam upaya ini, para siswa akan berpartisipasi dalam kegiatan budaya bersama anak-anak setempat, mendukung mata pencaharian berbasis laut melalui kegiatan layanan masyarakat, serta mempelajari ekologi pesisir bersama warga Serangan.

Semua kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan pembelajaran dan keterlibatan komunitas yang terintegrasi di sekolah.

“Orang tua yang memilih ACS bukan semata karena kualitas akademiknya,” kata Rob Burrough, Executive Principal ACS Bali.

“Mereka memilih ACS juga karena sekolah ini membentuk generasi muda yang ulet, tangguh dan berkarakter kuat yang melengkapi keunggulan akademik kami,” terangnya.

Rob Burrough, seorang pendidik berpengalaman asal Selandia Baru dan dekat dengan komunitas ACS, sebelumnya memimpin ACS International di Singapura selama delapan tahun dan memiliki banyak pengalaman kepemimpinan di berbagai sekolah di Singapura, Kenya dan Selandia Baru.

Keluarga yang bergabung dengan ACS Bali berasal dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Denmark, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Rusia, Singapura, Filipina, dan Inggris.

Staf pengajar di sekolah ini juga datang dari berbagai latar belakang negara seperti Australia, Inggris, Singapura, dan Indonesia. Beberapa orangtua murid menilai pendekatan holistik ACS menjadi keunikan utama.

“Keluarga kami menghargai keunikan dari pengalaman yang mengintegrasikan kehidupan sehari-hari dan pembelajaran yang tidak melupakan akan budaya Bali,” kata ibu Prami, salah satu orang tua murid ACS Bali yang telah bergabung tahun ini.

“Kami percaya hal ini akan membantu anak-anak mendapatkan edukasi terbaik dan menjadi individual yang baik,” terangnya.

“Saya berharap sekolah ini akan menjadi ruang yang menyenangkan untuk anak-anak, dan menjadi tempat mereka berkembang – terutama dengan adanya lingkungan yang memadai. Lebih penting lagi untuk kami, ketika melihat anak-anak pulang sekolah bahagia,” lanjutnya .

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire