Top
Begin typing your search above and press return to search.

Rusia desak AS dukung solusi dua negara akhiri konflik Palestina

Rusia berharap Amerika Serikat pada akhirnya menyadari kebutuhan mendesak solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina, jika tidak, puluhan ribu kematian lagi dapat terjadi di Gaza, kata Wakil Tetap Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy pada Minggu.

Rusia desak AS dukung solusi dua negara akhiri konflik Palestina
X
Arsip foto - Seorang anak duduk termenung diantara puing-puing bangunan yang hancur di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, Palestina (29/1/2025). (ANTARA/Xinhua/Abdul Rahman Salama/aa.)

Elshinta.com - Rusia berharap Amerika Serikat pada akhirnya menyadari kebutuhan mendesak solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina, jika tidak, puluhan ribu kematian lagi dapat terjadi di Gaza, kata Wakil Tetap Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy pada Minggu.

"Kami secara konsisten dan tanpa perubahan telah mengadvokasi solusi diplomatik untuk masalah Palestina berdasarkan formula dua negara … Alternatifnya adalah kematian puluhan ribu orang yang sama sekali tidak bersalah, termasuk sandera Israel yang telah ditawan selama hampir dua tahun, dan Dewan Keamanan PBB, dengan kata lain, harus mencegah hasil ini," ujar Polyanskiy di hadapan DK PBB dalam pertemuan mengenai Gaza.

"Saya berharap akhirnya, Washington akan segera menyadari hal ini," kata dia.

Saat ini, AS "cuci tangan" dari situasi yang memungkinkan Israel memiliki kebebasan tanpa kendali di Gaza, kata utusan Rusia tersebut. Rusia bersikukuh bahwa konflik Israel-Palestina hanya mungkin berakhir jika solusi dua negara yang disetujui PBB diimplementasikan. Rusia membayangkan pembentukan negara Palestina sesuai perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Pada Jumat (25/7), Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan negaranya akan mengakui Palestina pada September, sementara Inggris mengatakan akan mengikuti jejak Prancis kecuali Israel mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza. Palestina telah diakui oleh 147 negara. 10 negara mengakui pada 2024, mencakup Irlandia, Norwegia, Spanyol, dan Armenia. Sementara AS yang tidak mengakui Palestina, memveto keanggotaan penuhnya di PBB pada 2024.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire