Top
Begin typing your search above and press return to search.

Prabowo jelaskan DTSEN strategi salurkan bansos tepat sasaran

Presiden Prabowo Subianto dalam pidato kenegaraan perdananya saat Sidang Tahunan MPR RI menjelaskan strategi pemerintah menyalurkan bantuan sosial (bansos) tepat sasaran dengan menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik.

Prabowo jelaskan DTSEN strategi salurkan bansos tepat sasaran
X
Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Elshinta.com - Presiden Prabowo Subianto dalam pidato kenegaraan perdananya saat Sidang Tahunan MPR RI menjelaskan strategi pemerintah menyalurkan bantuan sosial (bansos) tepat sasaran dengan menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik.

Presiden optimistis DTSEN dapat mencegah orang-orang kaya menerima bantuan sosial dari pemerintah.

"Untuk pertama kali dalam sejarah Republik Indonesia, kami telah membentuk sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). DTSEN menjadi pegangan kita. Kami pastikan program-program pemerintah untuk masyarakat miskin tepat sasaran. Dengan DTSEN, kami menjaring siapa yang berhak menerima manfaat," kata Presiden Prabowo.

Presiden kemudian menceritakan tantangan yang dialami oleh pemerintah sebelum ada DTSEN.

"Sebelumnya, kami mendapat laporan bahwa masih ada orang kaya yang menikmati subsidi rakyat, dan sekarang kita ingin tepat sasaran," sambung Presiden.

Beberapa program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo yang telah menggunakan DTSEN ialah Sekolah Rakyat. Anak-anak yang menjadi peserta didik Sekolah Rakyat merupakan mereka yang berasal dari kelompok Desil 1 dan Desil 2, yaitu kelompok keluarga sangat miskin dan keluarga miskin.

"Sekolah rakyat ini diperuntukkan untuk mereka yang dari desil terendah, Desil 1, 2, dari mereka yang benar-benar penghasilannya sangat-sangat rendah. Mereka kita asramakan, mereka kita berdayakan dengan kualitas pendidikan yang baik. Ini adalah untuk memutus rantai kemiskinan," kata Presiden.

Bagi Presiden, anak-anak yang lahir dari keluarga miskin tidak boleh tumbuh besar dan melanjutkan kemiskinan orang tuanya.

"Anak-anak yang miskin, kalau orang tuanya miskin, mereka tidak perlu untuk terus miskin. Ini yang telah kita upayakan, dan ini sedang kita kerjakan sekarang," ujar Prabowo.

Presiden menyebut sejauh ini ada 100 Sekolah Rakyat yang telah dibuka oleh pemerintah, dan targetnya tiap tahun bertambah 100 sehingga pada tahun 2026 ditargetkan ada 200 Sekolah Rakyat, dan ada 300 Sekolah Rakyat pada tahun 2027.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyebut ada dua juta penerima bansos yang telah dicoret pada Triwulan II/2025 berdasarkan DTSEN.

"Pada triwulan kedua ada dua juta lebih yang kita coret, untuk triwulan ketiga Ini sedang kita hitung, nanti kami sampaikan informasinya," kata Gus Ipul, sapaan akrab Mensos Saifullah Yusuf, saat ditemui usai menghadiri Sidang Tahunan MPR RI tahun 2025 di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat.

Mensos Saifullah menyebut pemerintahan akan memperbarui data penerima bansos setiap 3 bulan sekali, dan jika ada penerima bansos yang dicoret dari daftar maka otomatis bansos itu akan dialihkan ke penerima lain yang berhak.

"Setiap triwulan penyaluran selalu ada yang kita coret dan kita alihkan kepada mereka yang lebih berhak lewat DTSEN, yang terus kita mutakhirkan setiap hari. Hasil pemutakhiran itu dijadikan pedoman untuk menyalurkan bansos," ujar Saifullah.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire